Dorong Pendidikan Seks sejak Dini, Damayanti Soroti Peran Daerah dalam Lindungi Anak

TEKAPEKALTIM – Upaya memutus rantai kekerasan seksual terhadap anak menuntut langkah nyata, tak hanya dari pusat, namun juga dari level pemerintahan daerah. Dalam hal ini, Anggota Komisi IV DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Damayanti, menyuarakan pentingnya keterlibatan pemerintah daerah dalam mengintegrasikan pendidikan seks secara menyeluruh di sekolah-sekolah.

Menurut Damayanti, sudah saatnya pandangan konservatif mengenai pendidikan seks dirombak. Ia menilai, penyuluhan seputar kesehatan reproduksi dan keselamatan anak harus menjadi bagian integral dari sistem pendidikan, khususnya di tingkat dasar hingga menengah.

“Isu kekerasan seksual terhadap anak tak bisa dianggap enteng. Pendidikan seks bukan hanya penting, tetapi juga mendesak untuk diberikan secara tepat sejak dini,” ucap Damayanti, Rabu (7/5/2025).

Ia menekankan bahwa pengetahuan dasar soal tubuh, hak pribadi, dan hubungan yang sehat, sangat diperlukan anak-anak demi membentengi diri dari potensi kekerasan seksual. Menurutnya, pelajaran ini bukan hanya soal aspek biologis, tetapi juga nilai-nilai penghargaan diri dan kehati-hatian dalam bersosialisasi.

Tak lupa, Damayanti menyoroti pentingnya kolaborasi antar pemerintah provinsi dan kabupaten/kota dalam menyukseskan kurikulum ini. Ia menegaskan bahwa koordinasi lintas otoritas pendidikan adalah syarat utama untuk menyatukan visi dan kebijakan.

“Pemerintah kabupaten/kota bertanggung jawab terhadap pendidikan tingkat PAUD, SD, hingga SMP. Sedangkan SMA dan SMK di bawah tanggung jawab provinsi. Maka, keterpaduan program harus dirancang dengan komunikasi yang intensif,” jelasnya.

Ia berharap kurikulum pendidikan seks yang sistematis dapat diterapkan secara menyeluruh di setiap jenjang pendidikan. Dengan begitu, anak-anak akan memiliki kesiapan mental dan pemahaman untuk menjaga diri di tengah berbagai ancaman sosial.

“Tujuan utamanya adalah menciptakan generasi muda yang tangguh, sadar diri, dan siap menghadapi lingkungan yang belum tentu aman,” tutup Damayanti.*Raf (ADV DPRD KALTIM)