oleh

Hadiri Festival Sumpah Pemuda, Pemprov dan Dispora Kaltim Titip Pesan Jaga Kebersamaan

TEKAPEKALTIM — Kepala Bidang Pemberdayaan Pemuda Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur (Kaltim), Bahri mewakili Pj Gubernur dan Kepala Dispora Kaltim hadir dalam Nusantara Youth Fest 2023 dan deklarasi Sumpah Pemuda di Balikpapan, Selasa (07/11).

“Atas nama Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, saya menyambut baik dan memberi apresiasi yang tinggi atas digelarnya Nusantara Youth Fest atau Festival Pemuda Nusantara ini,” ucap Bahri.

“Semoga kegiatan ini berlangsung dengan lancar dan sukses. Kita semua terhibur dan mendapat pencerahan dan wawasan tentang seni budaya bangsa Indonesia yang kita cintai bersama,” tambahnya.

Dikemukakan Bahri, Festival tersebut masih sehubung dengan Sumpah Pemuda yang ke-95. Dirinya meminta agar momentum ini bisa dijadikan sipirit dalam menjaga dan mengamalkan nilai-nilai luhur Sumpah Pemuda.

“Yakni bertanah air, berbangsa dan berbahasa yang satu, Indonesia. Saya juga perlu mengingatkan bahwa kita patut bersyukur Kaltim ditetapkan sebagai lokasi pemindahan Ibu Kota Negara dari DKI Jakarta ke Kaltim yang kini dikenal dengan nama Ibu Kota Negara (IKN),” katanya.

“Di IKN terdapat suku asli, namun pada saatnya IKN juga akan dihuni penduduk yang datang dari seluruh Nusantara, sehingga IKN menjadi daerah yang beragam suku atau etnis, agama, bahasa, seni budaya dan adat istiadatnya yang berbeda-beda,” tambahnya.

Lebih jauh Bahri bilang, keragaman dan perbedaan itu indah. Olehnya, dia meminta masyarakat Kaltim untuk tidak mempersoalkan perbedaan suku, agama dan ras. Karena itu dapat melahirkan gesekan.

“Justru yang kita inginkan adalah makin kuat dan kokohnya Negara Kesatuan Republik Indoneia (NKRI). Karena itu seni budaya yang kita miliki harus dipelihara dan dilestarikan,” tegasnya.

“Dan hal ini terutama menjadi tanggung jawab para generasi muda. Saya mengimbau jadikan seni budaya Kaltim dan IKN semakin kuat dan terpelihara, juga seni budaya bangsa Indonesia pada umumnya. Jangan sampai luntur atau terkikis karena mendapat dampak buruk dari seni budaya asing dan pengaruh globalisasi,” tandasnya. (adv/dispora)

Komentar