oleh

Ikuti Rakerkesda, Akmal Malik: Namanya Dinas Kesehatan, Bukan Dinas Kesakitan

TEKAPEKALTIM — Penjabat Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Akmal Malik membuka Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda) transformasi sistem kesehatan untuk mewujudkan masyarakat sehat, produktif, mandiri dan berkeadilan di Provinsi Kaltim.

Rakerkesda ini diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kaltim. Berlangsung di Ballroom Swiss-Belhotel Balikpapan, Kamis (30/11).

Akmal Malik mengatakan pembangunan bidang kesehatan diarahkan pemerintah untuk menjadikan rakyat Indonesia sehat dan kuat, sehingga di masa mendatang Bumi Etam punya sumber daya manusia (SDM), unggul dan berkualitas, serta memiliki daya saing tinggi di era global.

Akmal Malik bilang, pembangunan di bidang kesehatan merupakan salah satu dari enam urusan wajib pelayanan dasar yang dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah (Pemda).

“Kita harus mengevaluasi pelaksanaan urusan pelayanan dasar di bidang kesehatan di daerah yang lebih didominasi pendekatan kuratif daripada pendekatan preventif,” jelas Akmal Malik.

“Kita ini, namanya Dinas Kesehatan bukan Dinas Kesakitan, jadi dengan pendekatan preventif kita melakukan berbagai tindakan untuk mencegah berbagai masalah kesehatan. Tindakan preventif lebih masif dalam melibatkan banyak orang,” tambahnya.

Saat ini, menurut Akmal, Indonesia sedang menghadapi triple burden atau beban tiga kali lipat. Berbagai masalah penyakit yaitu, infeksi new emerging dan re-emerging seperti Covid-19, penyakit menular yang belum teratasi dengan baik, dan Penyakit Tidak Menular (PTM) yang cenderung naik setiap tahunnya.

Angka PTM, kata Akmal, sejak tahun 2010 mulai meningkat yang antara lain disebabkan pola asuh, pola gerak dan pola makan yang tidak baik, sehingga menyebabkan penyakit jantung, gagal ginjal, kanker dan stroke.

Tidak kalah penting, lanjut Akmal, bagaimana penanganan permasalahan kesehatan, salah satunya adalah penanganan stunting yang angkanya cukup tinggi di Benua Etam.

Fakta itu, masih kata Akmal, tentu saja memerlukan sinergisitas dan kolaborasi stakeholder terkait untuk penanganannya.

“Penanganan stunting itu dengan pemberian makanan tambahan (PMT), bukan dengan konvergensi atau rapat-rapat. Tolong road map-nya seperti apa, dukungannya dari berbagai pihak. Apalagi tadi sudah tanda tangan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dan kabupaten/kota se Kaltim. Komitmennya kita tunggu,” ujarnya.

Hal itu dikatakan Akmal usai menyaksikan penandatanganan komitmen antara Dinkes Provinsi Kaltim dengan Dinkes kabupaten/kota se-Kaltim terkait dukungan terbentuknya Griya Sehat di seluruh kabupaten/kota se-Kaltim.

Tampak hadir Kepala Dinkes Kaltim dr Jaya Mualimin, Kepala Brida Fitriansyah, Direktur RSUD AW Sjahranie dr David Masjhoer, Direktur RSJD Atma Husada Mahakam Indah Puspitasari, Kabid Dokkes Polda Kaltim Kombes Pol Djarot Wibowo, dan Kepala Dinkes kabupaten/kota se-Kaltim. (agu/adv/diskominfokaltim)

Komentar