Jembatan Mahakam I Kembali Dihantam Kapal, DPRD Kaltim Minta Tindakan Nyata
TEKAPEKALTIM – Kembali terjadinya insiden tabrakan kapal dengan pilar Jembatan Mahakam I menimbulkan keprihatinan mendalam dari berbagai pihak, termasuk anggota DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Abdul Giaz.
Peristiwa yang terjadi pada Sabtu malam, sekitar pukul 23.00 WITA, bukan hanya memicu kekhawatiran publik, namun juga menyoroti lemahnya sistem pengawasan lalu lintas sungai di wilayah tersebut.
Giaz langsung turun ke lokasi pada keesokan harinya setelah mendengar kabar mengenai insiden tersebut. Ia menyatakan kekhawatirannya karena kejadian ini merupakan yang kedua dalam rentang waktu kurang dari tiga bulan.
“Ini bukan soal kecelakaan biasa, ini sinyal bahaya bahwa ada sistem yang tidak bekerja dengan baik,” ujarnya saat ditemui, Senin (28/4/2025).
Dugaan awal menyebut kapal tongkang BG Azamara 3035 yang dikawal oleh TB Liberty sebagai penyebab utama benturan yang menyebabkan kerusakan pada salah satu pilar jembatan.
Gambar-gambar kerusakan yang beredar luas di media sosial menunjukkan kondisi pilar yang tampak miring, memicu kegelisahan warga Samarinda yang sangat bergantung pada jembatan tersebut untuk aktivitas harian.
Menanggapi pernyataan kapten kapal yang menyebutkan bahwa tali penarik kapal putus sebelum tabrakan terjadi, Giaz menekankan perlunya investigasi menyeluruh. Ia mencurigai adanya kemungkinan kelalaian yang bisa dicegah.
“Jika benar tali itu putus, seharusnya ada prosedur darurat yang dijalankan. Kita perlu mengetahui, ini murni kecelakaan atau akibat kelalaian manusia,” tegasnya.
Sebagai langkah antisipatif, Giaz mendorong pemasangan pelindung (fender) permanen di sekitar tiang jembatan. Ia juga menyarankan penutupan sementara jalur pelayaran di bawah jembatan hingga perlindungan struktural selesai dipasang.
Menurutnya, perlindungan infrastruktur tidak hanya soal perbaikan pascakejadian, tetapi tentang mencegah bencana sejak awal.
“Jangan tunggu ada korban jiwa baru kita bertindak. Kita harus berpikir preventif, bukan reaktif,” katanya.
Berbeda dari sebelumnya, Giaz kini menyoroti perlunya evaluasi total terhadap sistem navigasi sungai di Mahakam. Ia mendesak pihak berwenang untuk menyusun regulasi teknis yang lebih ketat dan menegakkan pengawasan aktif terhadap lalu lintas kapal.
Sementara itu, aparat kepolisian perairan telah menahan kapal tongkang terkait untuk keperluan investigasi. Proses penyelidikan ini diharapkan dapat memberi kejelasan penyebab tabrakan dan menentukan langkah hukum yang tepat terhadap pihak yang bertanggung jawab. *Raf (ADV DPRD KALTIM)
Tinggalkan Balasan