Bontang — Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Bontang terus meningkat, dengan 45 kasus dilaporkan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) selama Juni 2024.
Meskipun Kota Bontang merupakan satu-satunya wilayah di Kalimantan Timur yang menjadi Pilot Project Teknologi Wolbachia, penyebaran ribuan Nyamuk Wolbachia di tiga kecamatan tampaknya belum efektif menekan angka kasus DBD.
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bontang, Agus Haris, mengusulkan agar pemerintah dan dinas terkait melakukan evaluasi ulang terhadap metode penyebaran Nyamuk Wolbachia.
Menurutnya, penting untuk mengevaluasi di mana letak ketidakberhasilannya dan apakah metode ini benar-benar tidak berpengaruh atau ada faktor lain yang harus diperbaiki.
“Mungkin harus di evaluasi kenapa metode ini tidak maksimal diterapkan,” ujarnya, Jumat (19/7/2024).
Selain itu, AH sapaan akrabnya menekankan perlunya sinergi antara pemerintah, dinas terkait, dan masyarakat untuk menangani tingginya kasus DBD ini. Serta menekankan pentingnya interaksi mengenai informasi kesehatan dan meminta pihak terkait menjelaskan kepada masyarakat alasan mengapa pelepasan nyamuk dengan metode kawin silang ini belum berhasil menekan penyebaran penyakit.
Politisi dari Partai Gerindra ini juga meminta petugas kesehatan untuk terus mensosialisasikan pencegahan dini DBD kepada masyarakat, termasuk melalui gerakan 5M (menguras, menutup, mengganti, menimbun, dan mendaur ulang).
“Kalau perlu, Dinkes rutin berkunjung ke sekolah-sekolah untuk mensosialisasikan cara pencegahan DBD,” tandasnya. (Adv)
Komentar