oleh

Kembangkan PPU, Akmal Malik: Kita Harap Pembangunan Tak Merusak Ekosistem

TEKAPEKALTIM — Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) tak bisa dipungkiri bakal jadi destinasi bagi warga ibu kota baru negara Republik Indonesia, Ibu Kota Nusantara (IKN).

Itu terjadi seiring dengan pertambahan dan pertumbuhan penduduk IKN, terdiri dari Aparatur Sipil Negara (ASN), jajaran TNI dan Polri beserta keluarga, juga pegawai kementerian/lembaga serta perwakilan dari berbagai negara di dunia.

Maka, keberadaan kawasan dan objek wisata serta fasiltas penunjang lainnya, seperti sarana akomodasi (hotel) harus ada, bahkan bagus dan layak bagi pengunjung dari IKN maupun provinsi lain di Indonesia.

“Kawasan ini memiliki potensi yang bagus dan harus dikelola secara profesional,” kata Penjabat Gubernur Kaltim Akmal Malik usai berkeliling di kawasan pantai Penajam didampingi pemilik Pantai Istana Amal Haji Hendrik dan Pj Bupati Makmur Marbun, Ahad (03/12).

PPU bagi Akmal, sebagai tuan rumah, harus menyambut tamu-tamunya yang sudah terbiasa dengan nuansa ibu kota (kota besar).

“Kalau kita mengelola akomodasi dengan remote seperti ini, pendekatan biasa-biasa saja, maka kita akan ketinggalan dan tamu nanti akan selalu pergi ke Balikpapan,” katanya.

Karenanya, Akmal berharap para pengelola akomodasi di Buffer Zone (Daerah Penyangga) agar mengembangkan sarana akomodasi dengan standar nasional bahkan internasional.

Namun, Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri ini memuji pengelola kawasan hotel dan masyarakat yang taat menjaga dan memelihara lingkungan, seperti kawasan hutan bakau (mangrove).

“Saya tadi pagi-pagi sekitar satu jam berjalan kaki juga naik paddling dan sudah melihat bakaunya. Alhamdulillah mangrovenya dipelihara dan terjaga dengan baik,” ungkapnya.

Dia pun berharap kegiatan ekonomi tidak sampai mengganggu apalagi merusak serta mengorbankan lingkungan dan kawasan yang sudah terpelihara dengan baik.

“Saya berterima kasih kepada pengelola hotel, mangrovenya tetap bagus, hotel tetap berjalan. Pembangunan jangan sampai merusak ekosistem yang ada, termasuk sampahnya. Harus dikelola dengan baik,” ucap Akmal. (agu/adv/diskominfokaltim)

Komentar