oleh

Mag’jamu Jadi Adat Tahunan, Kenali Tradisi Khas Tolak Bala Suku Bajau di Berau

TEKAPEKALTIM — Digelar tiga hari lamanya, Mag’jamu terdiri dari hari persiapan, hari pengobatan dan hari di mana miniatur perahu itu dilarung.

Mag’jamu merupakan tradisi asli suku Bajau yang ada di Kampung Tanjung Batu, Kepulauan Derawan, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.

Mag’jamu diadakan sekali dalam setiap tahun. Malam pertama, prosesi diawali dengan menggelar ritual pengobatan. Prosesi pengobatan ini juga dilanjutkan pada malam kedua, dengan sebutan kegiatan utasan. Ritual selanjutnya, digelar pada keesokan harinya.

Pada hari ketiga inilah, proses tersebut diawali dengan membopoh sebuah miniatur kapal berwarna kuning oleh sejumlah orang dengan pakaian berwarna senada. Lalu menaiki kapal yang dihias kain dengan warna yang beragam.

Miniatur kapal itu lalu dilarung ke laut lepas, doa dan keyakinan turut membawanya.

Warga Suku Bajau percaya, dengan menggelar prosesi Mag’jamu hal itu dapat menghilangkan gangguan bagi warga kampung atau disebut sebagai tolak bala. Tradisi Mag’jamu adalah wahana masyarakat Kampung Tanjung Batu berdoa kepada Tuhan untuk membersihkan kampung dari penyakit.

Menjadi khasanah budaya yang mesti dipelihara, Mag’jamu selain bernilai spiritual bagi masyarakat, juga bisa dijadikan magnet daya tarik wisatawan yang berkujung ke Kabupaten Berau.

Mengingat, Kampung Tanjung Batun jadi salah satu pintu gerbang menuju Pulau Derawan dan Maratua yang terkenal dengan keindahan alamnya. (apl/dispar)

Komentar