oleh

Penuhi Kebutuhan Bahan Pokok Benua Etam, Akmal Malik Minta Pihak Terkait Kembangkan Teknologi Modern

TEKAPEKALTIM — Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop UKM) Kaltim gelar Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Stabilisasi Harga dan Ketersediaan Barang Kebutuhan Pokok menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN).

Kegiatan yang diikuti perwakilan kabupaten/kota se Kaltim, perangkat daerah terkait lingkup Pemprov Kaltim serta stakeholder terkait itu berlangsung di Hotel Fugo Samarinda, Kamis (16/11).

Dalam kesempatan tersebut, Penjabat Gubernur Kaltim Akmal Malik menegaskan perlunya usaha bersama dalam upaya memenuhi kebutuhan bahan pokok di Benua Etam, sehingga tidak selalu bergantung kepada daerah-daerah di luar Kalimantan.

“Kita baru saja membuka Rakorda ini sebagai rutinitas menjelang HBKN, namun perlu juga di evaluasi. Kita jangan terjebak dengan rutinitas saja, yang terpenting adalah mengambil hikmah dari acara-acara seperti ini,” kata Akmal.

“Ada HBKN, faktanya terjadi kenaikan harga, yang persoalannya adalah pasokan. Lalu kan harus ada ikhtiar, jangan kemudian menyerah. Jangan kita menunggu pasokan dari orang lain, yang selama ini dipasok dari Pulau Sulawesi dan Pulau Jawa,” kata Akmal Malik di hadapan awak media.

Akmal Malik tak lupa menyinggung perlunya melakukan transformasi pertanian, terutama memanfaatkan teknologi pertanian modern, di mana dalam penanaman dan panennya bisa direncanakan, serta tidak tergantung musim seperti pertanian tradisional.

Dirinya menyebutkan bahwa salah satu teknologi pertanian modern yang dapat dikembangkan di Benua Etam ini adalah Green house.

“Ada yang mengatakan tidak bisa pak, tanah di Kaltim tidak subur, sekarang banyak solusinya, salah satunya dengan pertanian modern, seperti Green house. Kalau dilakukan secara massif, misalkan untuk dua daerah saja di Samarinda dan Balikpapan, maka bisa menghasilkan pasokan sayur dan buah di Kaltim,” papar Amal.

“Seperti sayur, pokcoi, selada itu 30 hari bisa panen. Cabe bisa dipanen tiga bulan, atau melon bisa dipanen 76 hari. Kan bisa memperkirakan dan tidak memerlukan media yang besar. Jadi, ini jangan hanya melibatkan Disperindagkop dan UKM saja, tapi Dinas Pertanian, Dinas Perkebunan, serta semua stakeholder harus terlibat,” tegasnya.

lebih jauh Akmal bilang bahwa, “Karena kebutuhan pangan itu adalah kebutuhan semua, tidak ada pengecualian di dalamnya. Untuk itu semua harus bergerak, tidak hanya bersifat sektoral saja. Sehingga ketergantungan pasokan kebutuhan pokok dari daerah lain bisa dikurangi.”

“Kita punya gerakan sendiri untuk mengatasi ketergantungan itu, kita harus mengoptimalkan pertanian modern. Kita punya anggaran yang cukup, tinggal fokus saja. Berapa luas tanah yang tersedia, nanti kita bangun. Salah satunya di Asrama Haji Batakan Balikpapan, segera dibangun Green house, kita tunggu tiga bulan lagi hasilnya,” pungkas Akmal.

Sementara itu, Kepala Disperindagkop dan UKM Kaltim, Heni Purwaningsih melaporkan Rakorda ini merupakan salah satu upaya menghadapi HBKN, yaitu Hari Natal 2023 dan Tahun Baru 2024, khusunya terkait dengan stabilitas harga dan stok bahan pokok.

Seluruh stakeholder terkait, kata dia, melakukan koordinasi dan sinergi, dengan harapan semua pihak dapat berperan aktif melaporkan perkembangan situasi di lapangan untuk dapat segera mengambil langkah-langkah menjelang Hari Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.

“Dalam pemantauan dan pengawasan di lapangan, stok kebutuhan barang pokok tersedia cukup untuk kurun waktu dua bulan ke depan. Tidak ada gejolak harga. Ada lima komoditi, ada indikasi kenaikan harga, yaitu beras, cabai, bawang merah, daging ayam dan gula pasir,” lapornya. (agu/adv/diskominfokaltim)

Komentar