oleh

Soal Rute Pelayaran Bontang Mamuju, Aggota DPRD Tagih Janji Pemkot

TEKAPEKALTIM — Ketua Komisi III DPRD Bontang, Amir Tosina mengaku pemerintah terlalu berbelit-belit mengurus pembukaan rute baru pelayanan.

Hal itu terlihat dari kepastian jadwal pelayaran Bontang–Mamuju hingga sekarang masih menuai tanda tanya.

Amir Tosina yang juga Ketua Kerukunan Keluarga Mamuju (K2M) Bontang ini mengatakan, masyarakat khususnya para perantau dari Mamuju dan Sulbar sudah bosan menagih janji realiasi rute Bontang-Mamuju

“Sampai saat ini belum ada sinyal kalau akan diwujudkan, sampai kapan menunggu,” ucap Amir, Selasa (5/12).

Padahal rute tersebut, kata dia, sangat dibutuhkan oleh warga Bontang. Mengingat warga yang berasal dari Mamuju di Kota Taman sangat banyak.

Dirinya yakin bahwa pembukaan rute baru ini memudahkan masyarakat. Utamanya saat hendak pulang kampung. Terlebih lagi pada di momentum seperti libur sekolah maupun hari raya keagamaan.

“Selain dari Bontang, rute ini juga akan memudahkan warga yang ingin menempuh perjalanan dari Kutim maupun Kukar,” ungkapnya.

Lantas, Politisi Partai Gerinda ini juga menyoalkan perjanjian kerja sama yang telah dilakukan sebelumnya. MoU itu melibatkan beberapa daerah, meliputi Balikpapan, Barru, Mamuju, Kotabaru, hingga Pasangkayu.

Sementara Wali Kota Bontang Basri Rase mengatakan sejatinya Pelabuhan Loktuan sudah memiliki rute tersebut sebelumnya. Menggunakan KM Entebe Express.

Akan tetapi pemilik kapal tersebut enggan membuka kembali rute pelayaran tersebut. Dikarenakan jumlah penumpangnya terlalu sedikit. Sehingga pemilik kapal merasa rugi. Pasalnya biaya operasional lebih tinggi dibandingkan pendapatan.

“Kapal itu sudah pernah masuk ke Bontang sekira 3-4 bulan lalu. Penumpangnya hanya berkisar 7, 8, atau 10 orang saja,” terangnya.

Basri pun mengaku, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pemilik kapal tersebut. Namun, pemilik kapal tetap pada pendirian tidak membuka kembali rute tersebut.

Ia akan terus berupaya untuk membuka rute kapal Bontang-Mamuju. “Kami akan terus berupaya. Mudah-mudahan, pemilik kapal bisa mengubah keputusannya,” imbuhnya. (Adv/dprdbontang)

Komentar