oleh

6 Kesalahan Saat Manchester United Dibikin Malu Manchester City 0-3

TEKAPEKALTIM — Manchester United meraih hasil buruk saat menjamu Manchester City pada pekan ke-10 Premier League 2023/2024, Minggu (29/10/2023) malam. Bermain di Old Trafford, Setan Merah kalah dengan skor 0-3.

Kekalahan memalukan bagi United. Sebab, mereka kalah ketika bermain di kandang sendiri. United kalah pada laga derbi. United kini harus puas berada di posisi ke-8 klasemen dengan 15 poin.

Erling Haaland jadi mimpi buruk bagi lini belakang United. Pemain asal Norwegia itu mencetak dua gol dan satu assist. Satu gol City lainnya dicetak Phil Foden.

Kalah dengan skor 0-3 jadi pertanda bahwa ada kesalahan yang dilakukan Erik ten Hag sebagai manajer dan Manchester United sebagai tim.

Apa saja kesalahan tersebut? Melansir Bola.net, mari simak ulasannya di bawah ini.

Mengapa Rasmus Hojlund Diganti?

Rasmus Hojlund menunjukkan energi dan gairah yang besar di lini depan. Namun, Hojlund harus diganti pada menit ke-73.

Hojlund memang gagal melepas shots selama berada di lapangan. Namun, dia membuka banyak ruang untuk pemain lain. Hojlund membuat dua umpan kunci. Hojlund juga membuat dua upaya dribel sukses.

Hojlund terlihat lebih mengancam jika dibanding Rashford. Namun, Hojlund lebih dulu diganti walau masih terlihat segar dan punya tenaga. Dia cukup kuat untuk berduel dengan Ruben Dias, Stones, dan Gvardiol.

Mengganti Peran McTominay

McTominay memulai laga dengan peran ‘nomor 10’. Ini adalah peran yang tidak biasa bagi McTominay. Namun, dengan peran ini, pemain asal Skotlandia bisa membuat Rodri tak nyaman ketika menguasai bola.

Nah, pada awal babak kedua, peran McTominay diubah. Masuknya Mason Mount membuat McTominay mundur dan mendapat peran ‘nomor 6’. Celakanya, pergantian ini tidak cukup efektif.

Bermain lebih dalam membuat McTominay tak banyak membantu dalam pressing. United pun kehilangan energi dan kekuatan fisik saat menekan di garis pertahanan City. Mungkin, McTominay lebih cocok untuk peran ‘nomor 8’ dan Amrabat tetap jadi pemain ‘nomor 6’.

Mengapa Jonny Evans?

Erik ten Hag memilih memainkan Jonny Evans dan Harry Maguire sebagai duet bek tengah. Tak ada masalah dengan Maguire. Dia sedang dalam performa bagus. Tapi, apakah Evans pilihan tepat?

Masih ada Raphael Varane di bangku cadangan. Varane tidak sedang cedera. Tengah pekan lalu, Varane dimainkan ketika United menang 1-0 atas FC Copenhagen.

Evans bisa memberi keseimbangan ketika build-up karena kaki kirinya cukup bagus. Namun, ketika dihadapkan pada kecepatan dan kekuatan Erling Haaland, apakah Evans pilihan yang tepat?

Tak Punya Winger Kanan?

Bruno Fernandes tidak bermain buruk, akan tetapi tidak optimal. Bruno bekerja cukup keras, pada aspek bertahan dan menyerang.

Peran winger kanan tidak asing lagi bagi Bruno Fernandes. Peran ini sudah diemban sejak musim lalu. Namun, performa Bruno tak konsisten untuk peran itu. Dia lebih efektif sebagai gelandang serang.

Lantas, apakah United tidak punya winger kanan murni? Ada! Antony dan Jadon Sancho. Nama pertama tidak dalam kondisi prima. Nama kedua sedang dibekukan oleh Erik ten Hag.

Membiarkan City Kuasai Lini Tengah

Statistik WhoScored menunjukkan bahwa United melakukan 26 tekel sepanjang laga. Namun, yang sukses hanya 14. Bruno Fernandes jadi pemain yang paling banyak melepas tekel (7).

Nah, yang menarik, mayoritas tekel United terjadi di sisi kanan. Di area kerja Dalot, Bruno Fernandes. Sementara, di lini tengah, sangat jarang para pemain United membuat tekel. Apalagi di sisi kiri.

United memberi terlalu banyak ruang untuk Rodri. Gelandang 27 tahun itu jadi pemain yang paling banyak melepas umpan (90). Dia benar-benar leluasa melakukan sirkulasi bola.

Sampai Kapan Marcus Rashford jadi Pemain Inti?

Erik ten Hag terus memberikan kepercayaan pada Marcus Rashford untuk mengisi satu tempat di lini depan. Padahal, Rashford tidak dalam performa terbaiknya. Dia baru bikin satu gol!

Rashford kehilangan sentuhan terbaiknya, bahkan mungkin kepercayaan diri. Rashford hanya punya satu peluang. Rashford hanya sekali membuat dribel sukses dari lima upaya.

Dengan performa yang jauh dari kata bagus, Erik ten Hag baru mengganti Rashford pada menit ke-86. Keputusan yang cukup aneh. (*)

Komentar