oleh

Seno Aji Ajak Mahasiswa Giat Turun Lapangan Melihat Kondisi Pertanian Bumi Etam

TEKAPEKALTIM — Himpunan Mahasiswa Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Mulawarman (Unmul) menggelar dialog bertajuk “Peran Sektor Pertanian Terhadap Ketahanan Pangan Menuju Indonesia Emas Tahun 2045”, Sabtu (25/11) kemarin.

Gelaran tersebut mengundang narasumber antara lain Wakil Ketua I DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Seno Aji, Sarwono alumni Fakultas Pertanian Unmul dan Jonathan Bernardus Ndaumanu sebagai Kasubsi Ideologi, Politik, Pertahanan Keamanan, Soal Budaya dan Kemasyarakatan, Teknologi Informasi.

Dalam kesempatan Talkshow ini, Seno Aji mengaku optimis terhadap perkembangan sektor pertanian di Benua Etam. Akan tetapi, ada kondisi lain yang dikhawatirkannya, termasuk maraknya penjualan lahan untuk tambang.

“Saya optimis. Namun kalau kita melihat bagaimana (kondisi) pertanian ini, tergerus dikarenakan para petani kita ini lebih memilih mundur untuk menjual tanahnya ke pengusaha tambang dari pada mengusahakan tanahnya untuk pertanian,” beber Seno Aji.

Lantaran kondisi tersebut, politisi Gerindra itu mengimbau para generasi muda, khususnya mahasiswa untuk terus melakukan upaya sosialisasi betapa pentingnya sektor pertanian utama Kaltim ke depan.

“Nah ini yang perlu kita edukasi sama-sama. Saya mengajak adek-adek mahasiswa untuk sama-sama kita mengedukasikan kepada para petani juga, tidak hanya kami di legislatif. Kalau kami setiap hari turun ke lapangan bertemu para petani,” akunya.

Bahkan, dia mengajak mahasiswa untuk secara langsung menyaksikan kondisi lapangan di berberapa wilayah sekaligus melakukan pendataan.

“Tapi ada baiknya jurusan pertanian di Unmul turun ikut membantu kami di lapangan. Kita cek berapa petani baik di Samarinda, Kukar, dan PPU berapa persen yang mau bertani, ini penting buat data statistik kita kedepannya,” pinta Seno Aji.

Lebih jauh Seno Aji menyampaikan bahwa pihaknya mampu melakukan intervensi dalam pengembangan pertanian ini. Apalagi ada kabar gembira dalam sektor tersebut.

“Tapi perlu kita ketahui bersama bahwa kita melakukan intervensi untuk menjadikan pertanian ini harus maju. Kita lihat ada trend positif bahwa nilai tukar pertanian tadi di angka 125,8, artinya ada peningkatan lebih baik dari nasional,” tegasnya.

“Nah ini penting jadi kita nanti pertahankan pelan-pelan naik, dan kita lihat 2024 tahun depan, kita ingin ketahanan pangan di Kaltim sudah mulai terbentuk,” sambung Aji.

Dirinya menitip harap agar segenap pihak, “Baik pemerintah terkait, bahkan kita selaku legislatif dapat memberikan solusi terhadap permasalahan pertanian yang terjadi saat ini.” (adv/dprd)

Komentar