TEKAPEKALTIM — Sektor ekonomi kreatif (Ekraf) pada Dinas Pariwisata (Dispar) Kalimantan Timur (Kaltim) tergolong masih baru. Meski begitu, sektor tersebut sudah memberikan progres yang cukup signifikan.
Kepala Bidang Ekonomi Kreatif (Ekraf) Dispar Kaltim, Awang Khalik menjelaskan pihaknya selalu berupaya untuk memperkenalkan ekonomi kreatif kepada masyarakat.
“Sudah ada perkembangan yang signifikan. Jika nilai 1 sampai 10, kita sekarang berada di nilai 7,5,” kata Awang Khalik.
Kendati demikian, Awang Khalik mengakui ada beberapa kendala yang dia alami mengembangkan Ekraf di Kalimantan Timur.
Salah satunya adalah pemikiran masyarakat yang masih menganggap asing ekonomi kreatif. Sehingga, mereka lebih memilih cara konvensional dalam berusaha.
“Berbicara ekraf, itu berarti ide kreatifitas seseorang. Jadi, ketika ketemu teman-teman Ekraf, kadang-kadang mereka tak mau dikreatifkan seperti dari segi pengemasannya dan promosi. Mereka masih belum ngeh dengan apa ekraf. Ya sudah, jualan mereka sedikit yang laku, bahkan ada juga yang tak laku,” katanya.
“Nah, ini yang pelan-pelan kami masuki. Kami terus memberikan pemahaman seperti ini manfaatnya bila teman-teman ekraf melakukan pengemasan yang menarik serta memanfaatkan berbagai platform media sosial untuk melakukan promosi hasil produksi mereka,” sambungnya.
Untuk mengatasi kendala itu, Dispar tak lepas tangan. Mereka selalu mengundang para pelaku ekonomi kreatif pada FGD dan pameran.
Gunanya untuk membuka mata mereka tentang manfaat bila berjualan menggunakan ide kreatif.
“Lebih ke pelatihan dasar dulu, seperti membuat kemasan agar menarik konsumen, lalu pemasaran digital marketing, kemudian mempromosikan platform media sosial,” tandasnya. (tqm/adv/dispar)
Komentar