TEKAPEKALTIM — Ditetapkannya Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di kawasan Borneo menjadikan warga Kalimantan Timur (Kaltim) gembira. Namun, ada juga yang khawatir.
Kekhawatirannya berdasar pada, bahwa IKN melibatkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang nantinya menyerap banyak tenaga kerja. Di samping itu, kebutuhan akan keterampilan semakin mendesak.
Terkait hal tersebut, warga meminta upaya konkrit Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim untuk melahirkan program dan membuka peluang sebesar-besarnya bagi warga Kaltim.
Namun, tidak lama ini, Komisi II DPRD Kaltim saat dihubungi membeberkan bahwa, Otorita IKN “Membuka peluang besar bagi warga Borneo untuk mengambil peran di sana. Bahkan kita menyeru agar masyarakat Kaltim meningkatkan keterampilannya di segala sektor yang ada supaya nanti bisa bersaing di IKN.”
Di samping itu, Penjabat Gubernur Kaltim Akmal Malik mengatakan bakal bekerja sesuai dengan wewenangnya. Dia bilang, IKN dikerjakan oleh badan Otorita. Terkait SDM Kaltim, tetap akan disiapkan sesuai dengan petunjuk aturan.
“Kita bekerja sesuai dengan wewenang yang menjadi urusan kita. Nah kewenangan pembangunan IKN kan sudah menjadi ranahnya O IKN, itu sudah ada undang-undangnya, Nomor 3 Tahun 2022,” kata Akmal di Samarinda, Kamis (09/11).
“Nah, kita kan punya UU sendiri juga, ada tentang Pemprov Kaltim, UU Pemda Nomor 23 Tahun 2014 yang memberikan kewenangan kepada provinsi dan kewenangan kepada kabupaten/kota,” tambahnya.
Akmal menegaskan, Kaltim bukan lawan IKN. Alasan dia, bahwa IKN merupakan kebijakan strategis. Karena itu dirinya mengimbau seluruh masyarakat agar melakukan kerja sama dengan pihak otorita IKN secara intens.
“Nah kita melaksanakan itu, sesuai dengan kewenangan kita masing-masing, di mana..? Di daerah yang berada di sekitar IKN. Karena notabene IKN ditangani oleh teman-teman dari O IKN,” terangnya.
“Kita bukan kompetitor, kita harus berkolaborasi. Artinya ini kebijakan strategis, kita dukung. Nah sisanya, sebetulnya kita bersyukur, artinya kewenangan kita yang banyak harus membangun PPU yang luas kan, sekarang dibantu oleh IKN,” tambah Akmal.
Menurut Akmal, tinggal bagaimana membangun wilayah-wilayah di luar yang berdekatan dengan IKN, “Agar nanti antara IKN dan wilayah di luarnya itu menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan.”
Lebih jauh Akmal menambahkan, bahwa IKN dan Kaltim, meskipun administrasinya berbeda, tetapi aspek sosial, budaya, dan ekonominya tidak akan terpisahkan.
“Saya selalu katakan begini, secara administratif mungkin kita berbeda, O IKN dengan Kaltim. Tapi secara ekonomi, sosial, budaya, tidak akan bisa dilepaskan. Pasti akan bersatu nanti pada akhirnya. Inilah tugas kita mempersiapkan langkah-langkah yang tepat ke depan,” seru Akmal. (agu/adv/diskominfokaltim)
Komentar