TEKAPEKALTIM — Kalimantan Timur (Kaltim) memiliki beragam objek wisata yang menarik dan berpotensi menarik para wisatawan.
Salah satu daerah yang memiliki beragam destinasi wisata adalah Kabupaten Kutai Timur (Kutim). Bahkan, daerah pemekaran dari Kutai Kartanegara ini memiliki objek wisata yang memiliki peradaban tertua di dunia, yakni Karst Sangkulirang.
Namun selain Karst Sangkulirang, ada beberapa destinasi wisata alam yang dimiliki Kutai Timur. Bahkan berpotensi menarik banyak wisatawan.
Salah satu destinasi wisata yang masih belum terjamah dan dianggap berpotensi menarik wisatawan adalah Goa Kelelawar.
Goa Kelelawar berada di Desa Bumi Jaya, Kecamatan Kaubun Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Objek wisata itu diyakini akan menjadi salah satu destinasi wisata alam terbaik yang akan banyak dikunjungi di masa mendatang.
Camat Kaubun Saprani mengatakan, saat ini sudah banyak wisatawan lokal yang berkunjung setiap akhir pekan dan hari-hari libur nasional.
“Memang belum banyak diketahui publik, tapi untuk lokal sudah mulai berkunjung. Tapi di masa mendatang Goa Kelelawar saya yakin banyak dikunjungi. Makanya saya kenalkan ke publik melalui media supaya wisatawan berkunjung.” kata Camat Saprani didampingi Kepala Seksi Pemerintahan dan Pelayanan Publik Kantor Camat Kaubun Sarifullah, Sabtu (18/11/2023).
Menurut Camat Saprani, wisatawan umumnya hanya mengenal Karst Sangkulirang, Gua Kongbeng, Gua Sampe Marta di Teluk Pandan dan beberapa Gua lain. Sedangkan Gua Kelelawar belum banyak diketahui.
“Jadi inilah makanya yang akan kami programkan untuk mengembangkan destinasi Gua Kelelawar. Kami berharap dukungan Dinas Pariwisata dan pihak swasta. Karena meskipun jaraknya dekat dari ibu kota namun kondisi jalan masih tanah,” kata Camat Kaubun.
Saprani menyebut bahwa Gua Kelelawar itu memiliki banyak keunikan. Seperti banyak ditemukan ornamen stalaktit unik tapi tak beraturan. Bentuk alam inilah yang menarik bagi pengunjung.
Sementara itu, Kepala Seksi Pemerintahan dan Pelayanan Publik Kantor Camat Kaubun Sarifullah menambahkan, untuk menjangkau lokasi gua tak begitu sulit.
Bisa jalan kaki atau naik kendaraan roda dua maupun roda empat. Hanya butuh waktu 15 menit perjalanan dari Kantor Camat Kaubun.
Meskipun akses jalan masih tanah, namun saat kondisi hujan pun lokasi gua masih dapat dijangkau.
“Hanya kalau mau ke sana melihat kelelawar tahu waktunya, karena biasanya kelelawar itu hanya bisa dilihat ramai dan jumlah banyak saat sore menjelang magrib,” jelasnya.
“Kalau siang kelelawar banyak bergelantungan dalam gua, kalau sore jelang magrib baru ramai terbang keluar masuk gua. Jadi harus tahu waktunya,” tambah Sarifullah.
Dia berani menggaransi keindahan alam dalam gua sangat cantik. Karena dia mengaku pernah merasakan sendiri sensasi menelusuri dalam gua. Hanya saja, kata dia, wisatawan kalau mau berkunjung sebaiknya membawa sendiri air minum dan makanan. Karena di sana belum ada warung dan tempat menjual makanan dan minuman. (adv/tqm/dispar)
Komentar