TEKAPEKALTIM — Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) memiliki luas wilayah daratan 127.267,52 km2 dan luas pengelolaan laut 25.656 km2 terletak antara 113º44’ Bujur Timur dan 119º00’ Bujur Timur serta di antara 2º33’ Lintang Utara dan 2º25’ Lintang Selatan.
Namun sayang berjuta sayang, luasnya kawasan Benua Etam ini, terkhusus di bidang kelautan, tidak dikelola secara maksimal oleh pihak terkait. Padahal, potensinya amat besar.
Demikianlah yang ditandaskan Anggota DPRD Akhmed Reza Fachlevi saat ditanyai tentang potensi kelautan dalam konsep ekonomi biru. Bagi Reza, sebagai Ibu Kota Nusantara (IKN), Kaltim tidak bisa dianggap remeh dalam sektor tersebut.
“Provinsi ini memiliki potensi besar dalam sektor kelautan dan ekonomi biru karena memiliki garis pantai yang panjang dan kaya sumber daya laut,” ungkap Reza, Rabu (29/11).
“Peluang ini belum dikembangkan secara maksimal, karena Kaltim selama ini fokus pada sektor pertambangan dan kelapa sawit. Potensi kelautan dan ekonomi biru ini sudah saatnya mendapat perhatian lebih,” tambahnya dengan tegas.
Dikemukakannya, potensi di bidang kelautan seperti perikanan, pengembangan budidaya ikan, udang, dan kerang dapat menjadi pekerjaan yang menjanjikan.
“Jika infrastruktur penangkapan ikan dan pengolahan hasil perikanan ini ditingkatkan, Insya Allah akan meningkatkan potensi ekonomi biru,” katanya.
“Di sektor kelautan juga bisa dilihat dari sisi keindahan pantai dan keanekaragaman hayati. Tentu ini memiliki potensi besar dalam sektor pariwisata laut,” tambah dia.
Reza bahkan menyinggung potensi yang dimiliki oleh Kabupaten Berau, yang saat ini sudah dikenal luas, yang seharusnya lebih dikembangkan lagi untuk menambah pendapatan asli daerah (PAD).
“Potensi wisata bahari, seperti diving, snorkeling, dan wisata konservasi, bisa menarik wisatawan lokal maupun mancanegara,” jelas legislator Gerindra itu.
“Energi dari sektor kelautan juga bisa dimanfaatkan misalnya energi pasang surut dan energi ombak. Penggunaan sumber energi terbarukan ini dapat membantu mengurangi ketergantungan pada energi fosil dan memberikan dampak positif terhadap lingkungan,” tambahnya.
Lebih lanjut, Ketua Komisi IV DPRD Kaltim itu memandang bahwa besarnya hasil laut pada gilirannya mendorong hadirnya industri pengolahan ikan, udang, lobster, rumput laut, dan kerang. Bahkan juga bisa diolah menjadi produk kosmetik, obat-obatan.
“Untuk mengoptimalkan potensi ini, perlu kerja sama pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta dalam mengembangkan sektor kelautan dan ekonomi biru di Kalimantan Timur,” serunya.
“Jika semua dikelola dengan baik dan berkelanjutan, potensi ini dapat memberikan manfaat ekonomi dan pelestarian lingkungan seimbang,” pungkas Reza. (adv/dprd)
Komentar