TEKAPEKALTIM — Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan salah satu wilayah di Indonesia dengan potensi perkebunan yang sangat tinggi.
Menurut Kepala Dinas Perkebunan (Disbun) Kaltim Ahmad Muzakkir, ada empat komoditi utama perkebunan di Bumi Etam, antara lain kelapa sawit, karet, lada juga kakao.
Namun sayangnya dari data yang dihimpun, tiap tahunnya perkebunan lada dan kakao tidak memiliki progres seperti sawit dan karet
“Luas areal dan juga produksi komoditi lada maupun kakao selalu mengalami penurunan, tidak seperti sawit juga karet yang selalu mengalami perluasan dan jumlah produksinya juga meningkat tiap tahun,” ungkap Ahmad Muzakkir saat dihubungi, Kamis (30/11).
Ahmad Muzakkir, Kadisbun Kalimantan Timur
Untuk tahun 2023 jumlah produksi yang dihasilkan komoditi kakao hanya berkisar 2.543 ton, dibanding dengan karet yang mencapai jumlah produksi hingga 73.580 ton, serta sawit yang mencapai 20.710.888 ton.
Jumlah produksi tersebut seiring dengan luas areal lahan yang juga sempit dibanding komoditi unggulan lain, sekitar 7.813 hektar dengan jumlah pekebun sebanyak 3.747 orang.
Lantaran ini, Muzakkir mengatakan pihaknya berkomitmen untuk terus melakukan upaya dalam meningkatakan produktifitas perkebunan kakao yang menjadi salah satu komoditi unggulan Bumi Etam.
Cara konkritnya, terang Kadis, adalah dengan perluasan areal, peremajaan dan intesifikasi. Saat ini, pihaknya tengah melakukan perluasan perkebunan dengan ratusan hektar di beberapa wilayah Kaltim.
“Disbun Kaltim telah melakukan kegiatan perluasan areal dan peremajaan kebun rakyat serta melakukan intensifikasi untuk meningkatkan produksi dan produktivitas oleh Pemerintah,” jelasnya.
“Untuk komoditas Kakao kita lakukan perluasan sebanyak 150 Ha (Berau, Kukar, Kuba dan Mahulu) dan Intensifikasi seluas 180 Ha (Berau, Kubar dan Kutim),” tambah Muzakkir.
Ilustrasi Pekebun Kakao
Melalui program ini, kata Muzakkir masyarakat sangat antusias. Tak lupa juga Ia berharap program yang sedang berjalan ini agar didukung bersama-sama, melalui penyaluran bantuan serta pendampingan.
“Kita optimis untuk pelaksanaannya, selain itu masyarakat juga antusias dengan adanya bantuan, dan pendampingan,” tandasnya. (Cca/adv/Disbun)
Komentar