TEKAPEKALTIM — Proyek pengerjaan turap di Jalan Soekarno-Hatta yang bertujuan mengatasi longsor, dikhawatirkan oleh banyak pihak akan berujung mangkrak.
Hal itu seperti yang dikemukakan Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bontang, Faisal. Dirinya menyebut hingga pekan keempat November kemarin, progres pengerjaannya dinilai sangat minim.
Lantaran itu Faisal menyoroti pula skema lelang proyek milik Pemerintah Kota Bontang yang dinilainya menjadi sebab pekerjaan yang tak kunjung selesai tepat waktu.
Lebih jauh dia juga meminta Pemprov untuk mengevaluasi kebiasaan dalam melelang proyek bisa dilakukan lebih dini, hal ini untuk memberi durasi waktu pekerjaan lebih lama kepada kontraktor pelaksana agar pengerjaan bisa tuntas dan tidak lewat tahun.
“Secara umum harus berani evaluasi. Sudah berulang saya suarakan saat paripurna besar. Jadwal lelang harus diupayakan di awal tahun,” tegasnya saat bincang dengan awak media, Kamis (23/11).
“Bayangkan proyek baru dilelang bulan Juli, katakanlah satu bulan setelahnya pemenang mulai siapkan material. Ya, sulit keburu penyelesaian. Kalau pun selesai, perlu diperhatikan benar konstruksinya jangan sampai asal-asalan,” lanjutnya.
Lebih jauh lagi, bahkan legislator itu membeberkan ada banyak kontraktor yang tercatat dalam daftar hitam di sejumlah wilayah termasuk Bontang akibat keterlambatan penyelesaian proyek.
“Mekanisme pemilihan rekanan ke depan benar-benar harus memperhatikan track record atau kredibilitas dari kontraktor, termasuk dari segi keuangan di bank,” ujarnya.
Di lain sisi, Faisal menyarankan, dalam mekanisme pemberkasan pencairan, pejabat pelaksana pemerintah setempat juga mestinya melakukan pembenahan. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi keterlambatan pembayaran di tiap-tiap kegiatan.
Faisal pun menyayangkan hal semacam ini terjadi. Yang menurutnya, akan memberi beban lagi kepada para pelaksana pekerjaan tersebut.
“Ini saya juga baru dapat laporan. Masa pekerjaan sudah rampung dan ditagih sejak awal Agustus, hingga kini belum dicairkan. Kasian kan, pasti banyak tanggungan pembayaran juga. Harus berbenah, jangan cepat puas seolah semua sudah berjalan ideal,” pungkasnya. (Adv/Dprdbontang)
Komentar