oleh

Pengoptimalan BLK, Dinilai Asti Mazar sebagai Upaya Penurunan Tingkat Pengangguran Kutim

KUTIM – Angka pengangguran Kabupaten Kutai Timur (Kutim) menjadi salah satu yang tertinggi di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutim, Asti Mazar, menyampaikan solusi untuk menekan angka pengangguran tersebut dengan pengaktifan Balai Pelatihan Kerja (BLK) di Kabupaten Kutim.

Menurutnya usulan ini, merupakan yang berpotensi memiliki potensi besar untuk meningkatkan kemampuan pemuda lokal.

Dengan fokus pada pelatihan berbasis keterampilan, BLK bertujuan mencetak tenaga kerja yang siap bersaing di dunia industri maupun wirausaha.

“BLK ini seharusnya difungsikan sedemikian rupa, agar anak-anak muda punya kompetensi yang luar biasa dan berguna nantinya,” ujar Asti saat ditemui, Sabtu (23/11/2024).

Menurutnya, tingginya angka pengangguran di Kutim disebabkan oleh kurangnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) lokal.

Ia menilai SDM dari masyarakat luar lebih berkembang dibandingkan SDM lokal. Untuk itu, Asti meminta kepada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) agar meningkatkan anggaran untuk BLK yang saat ini dianggap belum memadai.

“Selama ini anak muda belum bekerja ya mungkin secara SDM kurang daripada masyarakat luar. Sewaktu saya Musrenbang, saya meminta kepada Bappeda agar anggaran BLK jangan hanya Rp 5 miliar saja, itu pasti kurang,” ungkapnya.

Selain itu, Asti menekankan pentingnya perubahan paradigma di kalangan pemuda. Ia mendorong generasi muda Kutim untuk tidak hanya berorientasi pada mencari pekerjaan di perusahaan, tetapi juga menciptakan lapangan kerja sendiri dengan keterampilan yang diperoleh dari pelatihan di BLK.

“Kita juga jangan hanya berpatok pada perusahaan-perusahaan, tetapi juga bisa menciptakan lapangan kerja,” pintanya. 

Ia menegaskan agar pemuda tidak perlu terlalu memaksa dan obsesi menjadi pegawai di perusahaan. 

“Kan enak kalau kita punya lapangan pekerjaan sendiri, bisa jadi bos muda,” tandasnya. (Adv)

Komentar