KUTIM – Di era modern, infrastruktur menjadi tulang punggung pembangunan nasional. Di Kabupaten Kutai Timur, khususnya Dapil 5, infrastruktur masih menjadi isu utama yang dihadapi oleh masyarakat.
hal ini disampaikam oleh Anggota DPRD Kutai Timur (Kutim), Aldryansyah, usai menggelar reses perdananya di Dapil tersebut.
Legislator muda dari partai Nasdem ini mengatakan, keterbatasan akses listrik dan air bersih di wilayahnya menjadi masalah yang dikeluhkan warga.
“Rata-rata masalah yang dihadapi adalah listrik dan air. Masih banyak daerah yang belum dijangkau PLN. Sebagian warga meminta solusi berupa tenaga surya dan tandon air,” kata Aldryansyah saat ditemui Selasa, (19/11/2024).
Aldryansyah, yang merupakan anggota DPRD termuda periode 2024–2029, mengungkapkan bahwa di beberapa titik, masyarakat masih mengandalkan genset untuk kebutuhan listrik.
Bahkan, sejumlah daerah sudah memiliki tiang listrik, tetapi hingga kini belum dapat digunakan.
“Harapan saya, siapa pun yang terpilih sebagai Bupati mendatang dapat lebih memperhatikan masalah ini,” tambahnya.
Selain listrik dan air bersih, warga di Dapil 5 juga mengeluhkan adanya blank spot atau kesulitan akses sinyal komunikasi, yang menghambat aktivitas sehari-hari.
Meski begitu, ia mengakui bahwa pemerintah juga mulai membenahi secara perlahan. “Jadi meski terkesan cukup tertinggal untuk daerah-daerah tersebut, namun sudah ada beberapa titik yang mulai terpenuhi,” tandanya.
Terakhir, Aldryansyah menekankan pentingnya pemerataan infrastruktur dasar agar wilayah-wilayah terpencil dapat mengejar ketertinggalannya.
Untuk diketahui, reses ini digelar di tiga titik, yakni Sandaran, Kaliorang, dan Sangkulirang, yang berlangsung yang berlangsung pada 14–18 November 2024. (Adv)
Komentar