oleh

Akhmad Sulaeman Dorong Pemerataan Pendanaan bagi Pendidikan di Kutim

KUTIM – Kabupaten Kutai Timur memiliki tantangan tersendiri dalam bidang pendidikan. Banyak sekolah swasta, terutama yang berada di pedalaman, mengalami kesulitan pendanaan untuk operasional sehari-hari. 

Hal ini menjadi perhatian utama Anggota Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Timur, Akhmad Sulaeman. 

Ia mentakan, bahwa meskipun Kutim memiliki APBD yang tinggi, namum pemerataan pemdidikan dalam setiap sudut daerah belum merata, terlebih antara sekolah swasta dan negeri.

Karena itu mendorong diterbitkannya peraturan daerah (Perda) yang mengatur pemberian bantuan untuk sekolah swasta dan sekolah agama.

Menurut Akhmad Sulaeman, tidak semua sekolah di Kutim, khususnya yang swasta, memiliki pendanaan yang cukup. “Tidak semua sekolah di Kutim, khususnya yang swasta, memiliki pendanaan yang cukup. Hal ini sangat terasa di daerah pedalaman yang aksesnya terbatas,” kata Akhmad Sulaeman saat ditemui Selasa (26/11/2024).

Selain itu, ia juga menyoroti perbedaan mencolok dalam insentif gaji antara guru sekolah swasta dan sekolah agama. Ia menyebut bahwa hingga saat ini belum ada solusi yang konkret untuk masalah tersebut.

“Guru-guru di sekolah agama memiliki insentif yang berbeda karena mereka berada di bawah naungan Kementerian Agama (Kemenag), sementara sekolah swasta lainnya mengikuti aturan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud),” jelas legislator yang sebelumnya berprofesi sebagai guru ini.

Menurut Sulaeman, perbedaan ini bukan hanya soal administrasi, tetapi juga menyangkut keadilan bagi para guru yang menjalankan peran penting dalam mendidik generasi muda.

“Masalah ini sudah berlangsung lama tanpa penyelesaian yang memadai. Administrasi di bawah Kemenag seringkali berbeda, dan itu menjadi tantangan dalam penerapan kebijakan di daerah,” tambahnya.

Karena itu, ia mendesak instansi terkait untuk menindaklanjuti masalah ini. Dan berharapa segera menemukan jalan keluarnya. 

“Bagaimana pun, mereka itu guru yang mengajari anak-anak kita, generasi Kutai Timur, jadi memang perlu untuk jadi perhatian prioritas,” tandasnya. (Adv) 

Komentar