TEKAPE KALTIM

Jendela Informasi Kita

Generasi Muda Harus Jadi Pilar Pembangunan, DPRD Kaltim Minta Kebijakan Konkret

Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Agusriansyah Ridwan. (TEKAPEKALTIM/Raf).

TEKAPEKALTIM – Pemerintah daerah didesak untuk lebih serius menjadikan generasi muda sebagai pilar utama pembangunan di Kalimantan Timur. Seruan itu disampaikan oleh Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Agusriansyah Ridwan, yang menyoroti masih lemahnya perlindungan dan dukungan konkret terhadap pemuda di Benua Etam.

Menurutnya, pemuda merupakan aset strategis yang harus diberi ruang partisipasi lebih luas, baik dalam kebijakan maupun dalam implementasi pembangunan daerah. Ia menegaskan, tanpa regulasi yang kuat dan alokasi anggaran yang memadai, potensi pemuda dikhawatirkan akan stagnan dan tak mampu menjawab tantangan masa depan.

“Pemerintah harus hadir, bukan hanya secara simbolik, tapi benar-benar memberikan jaminan perlindungan atas aktivitas, inovasi, dan karya yang dihasilkan anak-anak muda,” ujar Agusriansyah, Jum’at (13/6/2025).

Ia menekankan bahwa pembinaan generasi muda tidak bisa hanya mengandalkan semangat individu atau kelompok semata. Peran pemerintah, termasuk organisasi kepemudaan dan dinas terkait, dinilai krusial dalam membangun ekosistem yang mendukung perkembangan pemuda secara menyeluruh.

Politisi PKS itu juga menyoroti kebutuhan akan pendanaan yang jelas dan terarah bagi komunitas pemuda di berbagai sektor. Menurutnya, minat dan bakat anak muda di bidang seperti teknologi, pertanian, bahkan wirausaha, perlu ditopang oleh kebijakan pembiayaan yang konkret.

“Entah mereka ingin jadi petani milenial atau terjun ke dunia manufaktur dan teknologi, ruang itu harus tersedia. Bukan hanya didukung secara moral, tapi juga secara fiskal,” ucapnya.

Lebih jauh, ia mendorong adanya upaya sistematis dalam pemetaan potensi pemuda. Ia mengusulkan dibangunnya basis data yang komprehensif mengenai jumlah, sebaran, serta karakteristik komunitas pemuda di tiap daerah.

“Dengan data yang akurat, kita bisa merancang program pengembangan yang sesuai dengan kebutuhan dan keunikan masing-masing wilayah,” tuturnya.

Agusriansyah menyoroti pentingnya kesiapan Kalimantan Timur dalam menghadapi bonus demografi yang diperkirakan mencapai puncaknya pada tahun 2030.

Ia menilai bahwa momen tersebut merupakan fase krusial yang harus dimanfaatkan secara optimal melalui strategi pengembangan sumber daya manusia, khususnya generasi muda.

Tanpa perencanaan dan langkah konkret, momentum bonus demografi dikhawatirkan akan berlalu tanpa memberikan dampak signifikan bagi pembangunan daerah.

Oleh karena itu, pemuda harus diposisikan sebagai subjek utama dalam peningkatan produktivitas, bukan sekadar menjadi penonton di tengah arus perubahan.

Dia pun mengingatkan pentingnya generasi muda memahami sejarah dan perjuangan generasi sebelumnya. Menurutnya, hal itu menjadi landasan agar pemuda tidak hanya kuat secara kapasitas, tetapi juga matang dalam visi dan karakter.

“Pemuda yang memahami sejarah, tidak akan mudah mengulangi kesalahan. Mereka akan belajar, berkembang, dan melampaui pencapaian generasi terdahulu,” pungkasnya. (ADV DPRD KALTIM/Raf)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini