oleh

Kadis Perkebunan Kaltim Ahmad Muzakkir Sebut Tanaman Aren Kutim Berpotensi Ekspor

TEKAPEKALTIM — Meningkatnya kesadaran ihwal pentingnya lingkungan, kesehatan makanan, dan kesejahteraan petani telah memperkuat posisi pertanian organik sebagai pilihan yang berkelanjutan. Itulah mengapa dalam konteks global pertanian organik begitu penting.

Perkebunan, sebagai sektor terbesar pertanian dalam arti luas nyatanya berkontribusi besar terhadap PDRB Provinsi Kalimantan Timur (Prov. Kaltim), dan punya peranan penting dalam pembangunan perkebunan berkelanjutan.

Kepala Dinas Perkebunan (Kadisbun) Kaltim Ahmad Muzakkir dalam Pelatihan Pasca Panen dan Pengolahan Perkebunan Standar Organik, di Desa Kandolo, Kec Teluk Pandan, beberapa waktu lalu mengatakan bahwa salah satu produk yakni aren, punya potensi ekspor bila dikerjakan dengan serius.

“Produk tanaman aren memiliki nilai ekonomi tinggi dan berpotensi ekspor jika diusahakan secara serius,” ungkap Muzakkir.

Dia menambahkan Aren Genjah Kutai Timur (Kutim) merupakan tanaman asli Kabupaten Kutim dengan penyebaran luas di Kecamatan Teluk Pandan. Namun untuk memaksimalkan potensi komoditi aren, harus memahami dan menerapkan prinsip-prinsip sistem organik.

“Dengan menerapkan sistem organik, kita ikut berkontribusi pada pelestarian lingkungan, mengurangi polusi tanah dan air, dan penggunaan bahan kimia yang lebih aman,” papar Muzakkir.

Langkah ini membuka peluang baru di pasar yang lebih kompetitif, karena produk organik saat ini memiliki permintaan stabil dan meningkat di pasar global.

Usai mengikuti pelatihan, harap Muzakkir, peserta memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menerapkan praktik-praktik organik dalam usaha pertanian dan pengolahan aren guna peningkatan kualitas dan kuantitas produksi serta daya saing komoditi aren di Kutim, terkhusus di Teluk Pandan.

“Kami percaya kita dapat menciptakan perubahan positif dalam sektor perkebunan yang tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, namun juga mendukung pelestarian lingkungan dan kesejahteraan sosial,” tuturnya.

Diketahui, kegiatan tersebut digelar selama dua hari, dihadiri oleh 15 orang peserta yang merupakan utusan dari Kelompok Tani Nyiur Melambai.

Tak hanya itu, kegiatan ini menghadirkan dua narasumber Supervisor Project PT. Iskol Agridaya Internasional dan Fasilitator Internal PT. Iskol Agridaya Internasional. (Agu/adv/disbun)

Komentar