TEKAPEKALTIM — Bakal calon presiden (Bacapres) dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto membela Gibran Rakabuming Raka terkait tudingan politik dinasti yang disematkan sejumlah pihak kepada putra bungsu Presiden Jokowi itu.
Prabowo menyebut politik dinasti merupakan suatu hal yang wajar dan terjadi di sejumlah parpol termasuk PDIP.
Pernyataan itu disampaikan Prabowo usai menghadiri acara deklarasi arah koalisi Pilpres PSI di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Selasa (24/10), dikutip dari CNN.
“Kalau kita jujur, Anda lihat semua partai termasuk PDIP ada dinasti politik dan itu tidak negatif,” tambah Prabowo.
Prabowo kemudian mengakui bahwa dirinya juga bagian dari politik dinasti lantaran putra dari Sumitro Djojohadikusumo dan cucu dari Raden Mas Margono Djojohadikusumo.
Namun demikian, Menteri Pertahanan itu menegaskan bahwa dinasti keluarganya ingin mengabdi kepada rakyat dan negara Indonesia.
Adapun Sumitro Djojohadikusumo merupakan menteri di era Orde Baru, sementara Raden Mas Margono Djojohadikusumo adalah pendiri Bank BNI. Pernah pula menjabat sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Agung Sementara.
“Pengertian dinasti politik adalah keluarga yang patriotik, keluarga yang ingin berbakti pada negara dan bangsa, salahnya apa? jangan dipolitisasi, ya kan,” papar Prabowo.
Prabowo bersama partai politik Koalisi Indonesia Maju memilih Gibran Rakabuming sebagai bakal calon wakil presiden. Diumumkan pada Minggu (22/10).
Gibran merupakan putra sulung Presiden Jokowi. Saat ini masih menjabat sebagai Wali Kota Solo hasil Pilkada Serentak 2020.
Sebagian kalangan menganggap Gibran adalah representasi dinasti politik yang dibangun Jokowi.
Bermula ketika Mahkamah Konstitusi (MK) mengabulkan gugatan uji materi terhadap pasal dalam UU Pemilu yang mengatur tentang syarat capres-cawapres.
MK mengabulkan gugatan tentang syarat capres-cawapres berusia minimal 40 tahun atau pernah menjabat sebagai kepala daerah. Gibran, yang masih berumur 36 tahun namun berpengalaman sebagai Wali Kota Solo maka dapat maju sebagai cawapres. (*)
Komentar