TEKAPEKALTIM — Program penyebaran bibit Wolbachia belakangan ini ramai dianggap sebagai solusi atasi kasus Demam Berdarah Dengue (DBD).
Sayangnya pemahaman terkait Wolbachia masih sangat minim di masyarakat, sehingga penolakan atas penanganan DBD seperti itu sering ditemui dalam masyarakat umum.
Untuk itu, Komisi I DPRD Bontang, Adrofdita meminta Dinas Kesehatan intens memberi edukasi ke masyarakat supaya efektivitas dari program ini bisa tercapai.
“Ini (Wolbachia) sesuatu yang baru. Masyarakat kita perlu diedukasi karena saya yakin masih banyak yang belum paham apa itu Wolbachia,” kata Adrof saat RDP antara dengan Dinas Kesehatan, pada Selasa (5/12).
Dirinya juga tidak menolak pro kontra kekhawatiran yang digaungkan beberapa pendapat ahli kesehatan di Indonesia terkait Wolbachia
Meski begitu dirinya menyebut kemungkinan penolakan terhadap metode itu bisa saja muncul, lantaran ketidakpahaman mengenai kebijakan tersebut.
Menanggapi keraguan itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bontang, Toetoek Pribadi Ekowati mengatakan, secara garis besar, penyebaran nyamuk Wolbachia bukan lagi tahap uji coba sebagai upaya penanggulangan demam berdarah.
Kata Toetoek, Serangkaian penelitian telah dilakukan Universitas Gajah Mada dan Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektor Salatiga sejak 2011.
Selain itu, Wolbachia juga telah mendapat uji coba di Yogyakarta dan diklaim mampu menekan kasus sebanyak 77 persen DBD di kota dan di rumah sakit sebanyak 86 persen.
“Jadi bukan program baru. Pun demikian kami sadar saran (sosialisasi) yang diberikan sangat baik dan Alhamdulillah hal tersebut sudah kami lakukan,” ungkapnya.
Meski demikian, upaya edukasi akan dilanjutkan secara masif di masyarakat melibatkan, instrumen pemerintahan sampai ketingkat RT. Dia berharap warga Bontang tak panik dengan metode ini.
Diketahui terdapat 4.911 titik penyebaran bibit Wolbachia di Kota Bontang, dengan jumlah 3.031 ember telur Nyamuk Wolbachia
Penyebarannya dimulai dari berbagai daerah, seperti: Kelurahan Bontang Baru, Kelurahan Gunung Elai, Kelurahan Api-api, Kelurahan Belimbing, Kelurahan Gunung Telihan dan Kelurahan Kanaan. (Adv/Dprdbontang)
Komentar