Agusriansyah Sebut Gen Z Harus Ambil Alih Peran Strategis Menuju Indonesia Emas
TEKAPEKALTIM – Peran generasi muda, khususnya Gen Z, dipandang semakin vital dalam menyongsong visi besar Indonesia Emas 2045. Bukan sekadar pewaris masa depan, kelompok ini harus mulai membentuk diri sebagai pemimpin yang siap mengarahkan bangsa di tengah tantangan global.
Hal ini ditegaskan oleh Anggota DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Agusriansyah Ridwan, yang menilai bahwa Gen Z tidak bisa lagi hanya menjadi penonton dalam narasi pembangunan jangka panjang.
Menurutnya, momentum demografi yang akan mencapai puncaknya pada 2030 harus dimanfaatkan sebaik mungkin untuk mencetak generasi pemimpin yang tangguh secara intelektual, berintegritas, dan memiliki visi kolektif.
“Jika hari ini generasi muda hanya menunggu giliran, maka Indonesia 2045 akan kehilangan energi terbesarnya. Kepemimpinan bukan tentang usia, tapi keberanian mengambil peran,” ujar Agusriansyah, Kamis (15/5/2025).
Ia menekankan pentingnya pembentukan karakter dan akhlak sebagai fondasi utama, selain pencapaian akademik atau keterampilan teknis. Baginya, prestasi harus menjadi batu loncatan untuk menciptakan dampak yang lebih luas di tengah masyarakat.
“Pendidikan tinggi, medali, atau gelar hanyalah alat. Tujuan akhirnya adalah kebermanfaatan,” tegasnya.
Agusriansyah melihat Kota Bontang sebagai salah satu daerah yang memiliki potensi besar dalam mencetak generasi unggul. Ia menyoroti pentingnya ruang-ruang produktif bagi anak muda untuk mengasah kepemimpinan, baik di sektor sosial, teknologi, maupun kewirausahaan.
Lebih jauh, ia menilai bahwa kontribusi pemuda hari ini harus diarahkan tidak hanya pada level lokal atau regional, melainkan juga mengambil peran strategis di panggung nasional dan internasional. Terlebih dalam konteks persaingan global yang semakin kompetitif dan berbasis pada inovasi.
“Gen Z adalah wajah Indonesia di masa depan. Mereka harus dibekali perspektif global, tapi tetap berpijak pada nilai-nilai kebangsaan,” ucapnya.
Di tengah bonus demografi, Agusriansyah menegaskan bahwa kesiapan sumber daya manusia menjadi kunci apakah Indonesia mampu keluar sebagai negara maju atau justru terjebak dalam stagnasi pembangunan.
Karena itu, ia mendorong semua pihak, mulai dari pemerintah, dunia pendidikan, hingga keluarga, untuk membangun ekosistem yang mendorong pemuda menjadi pelaku utama transformasi.
“Indonesia Emas tidak akan datang dengan sendirinya. Ia harus dijemput dengan kesadaran, kerja keras, dan kepemimpinan dari generasi mudanya,” pungkasnya. (Raf/ADV DPRD KALTIM)
Tinggalkan Balasan