oleh

Ahmad Muzakkir Paparkan Potensi Pesantren dalam Pengembangan Ekonomi di Benua Etam

TEKAPEKALTIM — Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah atau RTRW, potensi Sumber Daya Alam (SDA) di Provinsi Kalimantan Timur (Prov Kaltim) memang begitu kaya.

Demikianlah yang disampaikan Penjabat Gubernur Kaltim Akmal Malik diwakili oleh Kepala Dinas Perkebunan (Disbun) Kaltim Ahmad Muzakkir dalam Workshop Pemberdayaan Usaha Kecil Menengah Koperasi Pondok Pesantren dan Pengukuhan Pengurus Dewan Pimpinan Wilayah Apkasindo Kaltim, beberapa waktu lalu.

“Kalimantan Timur kaya akan potensi Sumber Daya Alam, salah satunya potensi luas lahan pertanian berdasarkan RTRW tahun 2023 seluas 3,4 juta Ha,” katanya.

Ahmad Muzakkir juga menambahkan potensi pesantren sebagai salah satu pusat pengembangan ekonomi sangat besar. Jika masing-masing pesantren mampu menghasilkan produk unggulan, maka ketahanan ekonomi di Benua Etam itu akan sangat kuat.

Namun demikian, kata dia, selain diperlukannya akses pasar, “Pendampingan secara konsisten dalam pengembangan model bisnis juga amat diperlukan.”

Selain itu, strategi dan arah kebijakan pemerintah dalam mendukung pembangunan perkebunan khususnya perkebunan rakyat tahun 2023, yaitu pembangunan perkebunan berkelanjutan dengan salah satu tujuannya adalah “Peningkatan produksi dan produktivitas komoditas perkebunan rakyat kelapa sawit, kelapa, karet, kakao, lada, aren dan pala, yang saat ini terus berkembang.”

“Hal ini menjadi salah satu program yang diarahkan untuk pengentasan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan petani,” tambah dia.

Saat dihubungi, Kadis Perkebunan Kaltim juga mengatakan bahwa untuk meraih target pembangunan perkebunan berkelanjutan di Benua Etam, khususnya kebun masyarakat, Pemprov tengah menyalurkan bantuan.

“Pemerintah Provinsi memberikan bantuan secara masif dan bersifat stimulan kepada petani/pekebun yang tergabung dalam kelompok dan kelembagaan pekebun,” katanya, Jumat (24/11).

“Bantuan tersebut berupa bibit unggul, pupuk dan obatan-obatan disertai pendampingan langsung ke petani/pekebun dengan memberikan pelatihan-pelatihan,” tambah Muzakkir.

Dikatakannyaa, pelatihan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kualitas SDM petugas dan petani/pekebun dalam memanfaatkan lahan serta bantuan sehingga sesuai standar teknis GAP (Good Agricultural Practices) untuk peningkatan kesejahteraan petani/pekebun.

“Untuk mensukseskan pencapaian target pembangunan perkebunan di Kalimantan Timur, perlu adanya kerjasama kita semua, terutama dalam hal pengembangan industri hulu,” terang Muzakkir.

Karena itu kata dia, pemerintah sangat mengharapkan dukungan dan sinergitas program, terutama assosiasi yang sangat terkait seperti Apkasindo, Gapki, Forum Petani Kelapa Sawit dan stakeholder pendukung lainnya.

Harapannya kedepan, “Peluang sektor perkebunan harus dimanfaatkan dengan baik guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.”

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Stafsus Wapres RI Kyai Muhamad Imam Aziz, Direktur Tanaman Kelapa Sawit Ardi Praptono, Direktur Utama BPDPKS, Ketua DPRD Kaltim, Ketua GAPKI Kaltim, Kapolres Samarinda, Danrem 091/ASN serta Seluruh Pengurus DPW Apkasindo Kaltim, DPD dan DPU. (Agu/Adv/Disbun)

Komentar