oleh

Terbaik di Asia, Intip Aktivitas Beruang Madu di KWPLH Balikpapan

TEKAPEKALTIM — Salah satu fauna yang dilindungi perundang-undangan di Indonesia adalah Beruang Madu atau dalam bahasa latin dikenal dengan helarctos malayanus.

Jika kamu sedang berada di Balikpapan, kamu wajib berkunjung ke salah satu destinasi wisata pendidikan tempat kumpulnya beruang yakni Konservasi Beruang Madu.

Konservasi ini merupakan upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah kepunahan beruang madu.

Dilansir dari beruangmadu.org, Kawasan Wisata Pendidikan Lingkungan Hidup (KWPLH), atau yang dikenal sebagai Pusat Beruang Madu, adalah sebuah fasilitas pendidikan lingkungan hidup yang terletak 23 km di sebelah utara kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Indonesia.

Beruang madu di tahun 2022 diperkenalkan sebagai maskot dari Balikpapan, dorongan dari sebuah proyek penelitian yang pertama kali dilakukan pada beruang madu di Hutan Lindung Sungai Wain yang terletak di perbatasan Kota Balikpapan.

Pemerintah Kota telah berkolaborasi dengan lembaga donor swasta dan ahli-ahli margasatwa untuk membangun pusat pendidikan beruang madu, bagian intinya adalah sebuah enklosur alami seluas 1,3 hektar yang ditempati 7 ekor beruang madu yang sudah tidak dapat dilepasliarkan lagi ke alam.

Enklosur ini secara luas dikenali sebagai salah satu yang terbaik di Asia, dan meningkatkan jumlah wisatawan (70.000 orang di tahun 2013) domestik dan mancanegara yang datang untuk melihat maskot Balikpapan di ruang lingkupnya yang alami.

Tak hanya itu, KWPLH juga telah membangun fasilitas penyelamatan untuk kucing dan anjing yang berkeliaran dan ditelantarkan, informasi mengenai perawatan hewan piaraan juga disosialisasikan kepada masyarakat.

Taman yang atraktif dan fasilitas untuk kegiatan luar ruangan juga ikut dikembangkan. Ramai wisatawan yang datang sepanjang waktu. Mulai dari anak-anak sekolah, kelompok-kelompok komunitas hingga keluarga berkunjung disini.

Saat masuk, mereka akan disambut dengan bangunan berbentuk rumah tradisional bernama Rumah Lamin, yang merupakan rumah adat tradisional Suku Dayak Kalimantan.

Konservasi ini dibuka mulai pukul 08.30-17.00 WITA. Untuk melihat beruang madu, harus menunggu jam makan beruang terlebih dahulu pada pukul 09.00 dan 15.00 WITA. (apl/adv/dispar)

Komentar