TEKAPEKALTIM — Air Terjun Jantur Mapan, salah satu destinasi wisata yang wajib dikunjungi bila berkunjung di Kutai Barat.
Air Terjun Jantur Mapan berada di Jalan Sengkereaq Lacaaq, Kampung, Linggang Mapan, Linggang Bigung, Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur.
Di tempat ini wisatawan dapat menikmati keindahan alam sekitarnya seperti ‘Batu Bergulir’, yakni suatu tebing yang memiliki batu-batu seperti disusun ke atas.
Pada umumnya untuk menjangkau wisata alam air terjun harus melalui banyak rintangan dan harus melewati hutan yang rindang. Namun, tidak bila ingin berkunjung ke Air Terjun Jantur Mapan
Lokasinya cukup menantang di pedalaman Kubar yang membutuhkan waktu tempuh 18 jam perjalanan darat dari Balikpapan. Akses jalan yang berbatu menjadi tantangan tersendiri bagi kalian yang menggemari aktivitas outdoor bersama keluarga.
Suara gemuruh terdengar jelas dari tepi sebuah jalan penghubung yang teraspal mulus, ternyata bersumber dari sebuah air terjun yang dalam bahasa lokal biasa disebut Jantur. Salah satu objek yang cukup dikenal dan banyak didatangi masyarakat, apalagi saat liburan, baik liburan sekolah maupun hari-hari besar keagamaan, adalah Air Terjun Jantur Mapan.
Objek wisata Air Terjun Jantur Mapan ini terletak sekitar 10 kilometer dari Melak Kubar. Jantur Mapan terletak di Kampung Linggang Mapan, Kecamatan Linggang Bigung Kubar.
Tidak sulit untuk mencapai Jantur Mapan karena terletak di pinggir jalan utama di kawasan Barong Tongkok-Linggang Bigung. Gerbang kecil berwarna merah muda ini begitu menarik perhatian para pengguna jalan, terutama untaian kata-kata yang tertulis di bagian depan gerbang.
Pasalnya, terdapat tulisan Air Terjun Jantur Mapan di gapura yang tentu saja menggugah rasa penasaran para pengguna jalan.
Berjalan menuruni belasan anak tangga yang terbuat dari besi dan kayu, anda langsung menghadap kolom air di gunung. Pesona air terjun ini terletak pada volume airnya yang besar, sehingga saat menyaksikan Jantur Mapan.
Gemuruhnya membuat orang mengagumi ciptaan yang maha kuasa, dan sumber airnya sendiri memberikan kesegaran bagi pengunjung, baik itu untuk merendam kaki di air terjun, atau mandi, dan bersantai.
Pepohonan yang rindang, ijuk yang menggantung dan lokasi di sekitarnya menambah keindahan air terjun ini.
Air Terjun Jantur Mapan tingginya kurang dari 10 meter dan masih memberikan aliran air yang sangat besar, mengeluarkan uap air ke segala arah. Terdapat juga dua paviliun bagi wisatawan untuk beristirahat di sisi kiri dan kanan tengah tangga, masing-masing paviliun dapat menampung sekitar 10 orang.
Tepat di bawah air terjun, anda harus melewati bebatuan. Tentu saja Anda harus berhati-hati karena batunya licin dan karena berlumut.
Tak perlu merogoh kocek banyak, karena tiket masuknya hanya Rp1.000 per orang. Anda tidak perlu khawatir untuk mandi, karena ada fasilitas toilet dan ruang ganti di area tersebut.
Sebelum sampai di ruang ganti, terdapat dua ayunan kecil dengan dua bangku yang tentunya bisa digunakan pengunjung untuk mengagumi air terjun.
Wisatawan juga dapat menemukan produk budaya masyarakat Dayak, khususnya masyarakat Benodayak, seperti keranjang dan topi.
Anyaman-anyaman tersebut tidak hanya sekadar karya seni, tapi memang dapat digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Seperti anyaman keranjang dapat digunakan untuk membawa barang atau peralatan lainnya. Demikian juga topi dapat digunakan sebagai pelindung jika panas sinar matahari datang. (tqm/adv/dispar)
Komentar