TEKAPEKALTIM — Kasus stunting di Kalimantan Timur (Kaltim) mengalami kenaikan sebesar 23,9% pada 2022 dari yang sebelumnya 2021 hanya sebesar 22,8%.
Data tersebut berasal dari Kementerian Kesehatan yang merilis Hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021 dan 2022 prevalensi balita stunting di kabupaten/kota se-Kaltim.
Lantaran kondisi itu, Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim, Akmal Malik menegaskan pentingnya upaya transformasi kesehatan dalam kehidupan suatu bangsa.
Hal itu dikatakannya saat menghadiri launching Program Vaksin DBD dan Deteksi Dini Kanker Serviks melalui Pemeriksaan Urine dengan Metode PCR HPV-DNA di Gedung Kesenian Kota Balikpapan pada Minggu (12/11) kemarin.
Bahkan dia mengingatkan rencana pemerintah pusat dengan target tingkat stunting secara nasional pada tahun 2024 bisa berada di bawah angka 14%. Hal ini kata Akmal, harus didukung secara masif.
“Saya berharap dalam rangka percepatan aksi nasional penurunan stunting di Provinsi Kaltim mampu menurunkan prevalensi stunting menjadi 12,83% pada tahun 2024 nanti,” seru Akmal.
“Dalam menghadapi tantangan zaman, kita tidak bisa mengabaikan pentingnya peran kesehatan dalam pembangunan. Oleh karena itu, perlu adanya transformasi kesehatan yang holistik dan berkelanjutan,” tambahnya.
Bagi Akmal, transformasi tersebut bukan hanya mencakup aspek penyembuhan penyakit, tetapi juga pencegahan, promosi kesehatan dan peningkatan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan yang berkualitas.
Upaya penguatan kesehatan tersebut dapat dilakukan melalui peningkatan fasilitas kesehatan, pelatihan tenaga medis, serta program-program inovatif yang mendorong kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sehat.
Dia juga mengimbau kepada elemen masyarakat dan bupati/wali kota se-Kaltim agar dapat mengoptimalkan peran Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di berbagai level mulai dari TPPS kabupaten/kota, TPPS kecamatan, hingga kelurahan maupun desa.
“Dalam rangka merayakan Hari Kesehatan Nasional ini, marilah kita tingkatkan semangat gotong royong, peduli terhadap lingkungan dan saling menginspirasi untuk hidup sehat. Melalui usaha bersama, kita akan mampu menciptakan Indonesia yang maju dan sejahtera,” pesan Akmal Malik.
Lebih lanjut, dia mengatakan dengan adanya pengoptimalan tersebut, aksi nyata penurunan stunting dapat berjalan terpadu dan meraih hasil maksimal.
Pada akhirnya segala upaya ini, kata Akmal, adalah bertujuan menyuguhkan pelayanan kesehatan yang paripurna kepada seluruh masyarakat di Bumi Etam.
“Saya yakin, Kota Balikpapan bersama daerah lainnya di Kaltim telah dan akan terus berkomitmen untuk melakukan perubahan yang lebih baik lagi dalam sektor kesehatan termasuk mendukung keberlanjutan IKN di Kaltim,” pungkasnya. (agu/adv/diskominfokaltim)
Komentar