oleh

DPRD Bontang Minta Pemkot Serius Tangani Alternatif Air Baku

TEKAPEKALTIM — Anggota DPRD Bontang meminta agar Pemerintah Kota (Pemkot) secara serius menyusun alternatif air baku. Kondisi yang kian parah itu mesti segera ditangani agar tidak menjadi masalah di kemudian hari.

Pasalnya, kondisi air baku minus 180 liter per detik diperparah dengan kualitas yang jelek. Karena itu, legislator meminta pemerintah harus segera mencari cara atau solusi alternatif terkait masalah ini.

Sekretaris Fraksi Gerindra Berkarya Sutarmin menyatakan, pemenuhan air bersih di Kota Taman menjadi hak setiap masyarakat.

Namun sayangnya, hak masyarakat saat ini belum terpenuhi. Untuk itu pemerintah diminta mewujudkan kebutuhan mendesak tersebut pada tahun anggaran 2024.

Kota Bontang benar-benar terancam krisis air. Saat ini saja, Perumda Tirta Taman sudah defisit air baku. Jumlahnya juga tidak sedikit, 200 liter per detik.

Bila dianalogikan, dalam 25 liter per detik saja mampu memenuhi 1.000 rumah. Artinya, dengan minus 200 liter/detik akan mengurangi kemampuan PDAM mengalirkan air ke 8 ribu rumah.

Jumlah yang tak sedikit memang. Tapi ketergantungan daerah industri dengan air bawah tanah sudah terlalu lama. Bahkan sejak Bontang masih berstatus kecamatan Kutai Kartanegara (Kukar).

Dari total 23 sumur dalam yang dimiliki Perumda Tirta Taman, hanya tersisa 12 saja yang secara normal beroperasi. Selebihnya sudah turun kapasitas. Penyebabnya kompleks, mulai dari faktor alam hingga usia yang terlalu tua.

Menanggapi hal itu, Wawali Najirah mengatakan, pihaknya sudah menjalin kerja sama dengan Pemprov Kaltim dalam pemenuhan air baku.

Salah 2 di antaranya, menanti SPAM Regional Marangkayu dan SPAM Regional bendungan Suka Rahmat. “Void di Indominco juga sudah mulai dijajaki sebagai alternatif air baku,” katanya. (Adv/dprdbontang)

Komentar