Bontang — Dalam rangka memaksimalkan penggunaan anggaran sebelum pelantikan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bontang yang baru, Komisi II DPRD Bontang menggelar rapat kerja intensif bersama Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) dan Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD).
Rapat ini bertujuan mengevaluasi laporan realisasi semester pertama Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2024 serta menyusun prognosis untuk sisa enam bulan tahun anggaran.
Ketua Komisi II DPRD Bontang, Rustam, mengungkapkan bahwa APBD yang awalnya disahkan sebesar 2,8 triliun rupiah, kini bertambah menjadi 3,3 triliun rupiah setelah akumulasi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (Silpa) dan pendapatan lainnya.
“Penambahan anggaran ini memberikan ruang fiskal lebih luas untuk melaksanakan program dan proyek yang direncanakan,” jelas Rustam usai rapat pada Senin, 8 Juli 2024.
Namun demikian, dari total 3,3 triliun rupiah, sekitar 2 triliun rupiah sudah terpakai hingga semester pertama 2024, menyisakan 1,3 triliun rupiah yang harus dihabiskan sebelum akhir tahun.
Rustam menekankan pentingnya menyelesaikan semua kegiatan yang telah direncanakan sebelum pelantikan DPRD baru pada Agustus mendatang. Ia mengingatkan bahwa jika kegiatan ini tidak segera diselesaikan, penggunaan APBD perubahan tidak akan optimal.
“Batas waktu penggunaan anggaran ini adalah 15 Desember 2024, setelah itu semua belanja akan ditutup,” timpalnya.
Maka, untuk memastikan penggunaan anggaran yang maksimal, Komisi II akan memanggil seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) satu per satu.
Langkah ini ditujukan untuk mengejar target penggunaan anggaran, terutama untuk sektor-sektor yang bersentuhan langsung dengan masyarakat seperti Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota (PUPRK), Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim), Dinas Pendidikan (Disdik), Dinas Kesehatan (Dinkes), Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), dan Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar).
Rustam berharap pendekatan ini dapat memastikan seluruh anggaran digunakan secara efektif dan efisien untuk memenuhi kebutuhan serta pelayanan masyarakat Kota Bontang.
“Strategi ini diambil agar APBD 2024 dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi kesejahteraan warga sebelum masa jabatan DPRD baru dimulai,” tandasnya. (Adv)
Komentar