Bontang — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bontang menyampaikan keluhan mereka terkait minimnya anggaran dan fasilitas yang tidak memadai.
Hal ini pun turut disayangkan Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bontang, Rustam. Menurutnya hal ini merupakan masalah serius dan memerlukan perhatian segera dari pihak pemerintah daerah.
Sejak berdirinya, BPBD Bontang belum memiliki gedung sendiri. Mereka terpaksa menumpang di gedung STITEK, yang ruangannya sempit dan tidak sesuai dengan kebutuhan operasional mereka. Kekurangan fasilitas ini menjadi kendala besar dalam menjalankan tugas sehari-hari.
“Mereka mengeluh. Gedung dan mobil dinas tidak punya, armada kurang. Tentu aspirasi ini kita tampung dan akan sampaikan ke pemerintah,” ujarnya, Selasa (16/7/2024).
Selain masalah gedung dan fasilitas, BPBD juga menghadapi tantangan besar dalam hal sumber daya manusia (SDM) yang minim. Padahal, Tugas-tugas mereka sangat berat, meliputi penanganan berbagai jenis bencana dan kebakaran.
“Jumlah SDM yang ada saat ini tidak sebanding dengan beban kerja yang harus mereka tangani. Kita akan cari solusi, supaya BPBD bisa beroperasi dengan baik dan maksimal lagi. Tapi saya apresiasi meski minim anggaran, kinerja mereka tetap luar biasa. Cepat dan tanggap,” timpalnya.
Dalam upaya untuk mengatasi kondisi ini, Rustam berharap pemerintah daerah dapat segera memberikan tambahan anggaran untuk BPBD. Saat ini, anggaran yang dimiliki BPBD hanya sebesar Rp 13 miliar, dengan Rp 8 miliar digunakan untuk belanja pegawai dan sisa Rp 5 miliar untuk biaya operasional.
“Dengan beban kerja yang semakin berat, memang penting untuk penambahan anggaran,” tandasnya. (Adv)
Komentar