TEKAPEKALTIM — Tantangan Kalimantan Timur (Kaltim) hingga saat ini adalah selain minimnya perangkat teknis, juga kekurangan Sumber Daya Manusia (SDM) berkompeten, apalagi dengan hadirnya Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, dipastikan warga butuh skill dalam berbagai bidang pekerjaan.
Atas dasar itu, Anggota DPRD Kaltim Muhammad Adam menyampaikan agar pengembangan skill, khususnya pelestarian Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) segera dilakukan.
Alasannya, menurut dia, persaingan ketat akan terjadi setelah IKN dikagetkan dengan jutaan orang yang punya kompetensi melebihi kemampuan generasi di Kaltim.
“Bukan apa-apa, orang-orang di Pulau Jawa itu sangat kreatif. Jika pelaku UMKM kita tidak dikembangkan, maka akan kalah dalam bersaing. Jangan sampai masyarakat kita terusir di rumahnya sendiri,” jelas Muhammad Adam, Jumat (3/11/2023).
Selain pengembangan skill, lebih jauh Adam khawatir dengan jumlah brand ternama yang bakal bertandang di IKN, yang tentu saja menggeser brand-brand lokal.
“Pemerintah Provinsi harus memberikan pelatihan kepada pelaku UMKM kita yang ada di IKN. Promosikan barang, pengemasan hingga memproduksi barang agar memiliki nilai jual harus dikuasi pelaku UMKM kita,” tandasnya.
Namun, sekalipun brand luar memiliki tingkat produksi dan mutu yang tinggi, politisi Partai Hanura itu optimis warga Kaltim mampu bersaing dengan mereka.
“Kami yakin, walaupun brand besar luar yang ternama datang ke Kaltim, pelaku UMKM lokal tetap bisa bersaing. Asalkan diberi pelatihan,” saran Adam.
Dirinya juga menyentil soal tidak adanya lapak bagi pelaku UMKM di IKN. Hal itu dikatakan Adam usai melakukan kunjungan di sana. Lantara itu, dia menyarankan Pemprov agar secepatnya disediakan.
“Saat ini, jika orang-orang berkunjung ke IKN, terkadang kami cari kaos atau gantungan kunci, tapi tidak ada lapaknya. Ini juga bisa difasilitasi Pemerintahan Provinsi. Agar dapat menyerap tenaga kerja juga” pungkasnya. (Adv)
Komentar