TEKAPEKALTIM.co — Punya utang miliaran rupiah, manajemen PSM Makassar akan dilapor ke Federation Internationale de Football Association (FIFA).
Gugatan itu datang dari Shesie Erisoya, mantan sekertaris Munafri Arifuddin saat menjabat sebagai Chief Executive Officer (CEO) PSM.
Adapun utang yang ditagih Erisoya senilai Rp5,6 miliar, yang digunakan membiayai operasional tim Juku Eja sejak tahun 2016-2019.
Adalah Agus Amri, selaku Koordinator Tim Kuasa Hukum Erisoya, menegaskan selama 6 bulan belakangan pihaknya mencoba melakukan komunikasi dengan baik ke pihak manajemen PSM. Hanya saja, masih tidak mendapatkan respons .
“Sudah kita lakukan tiga kali somasi, kami melakukan semua upaya secara baik-baik tanpa terjadi keributan. Namun manajemen PSM tetap bungkam,” jelas Agus Amri kepada para pewarta di Makassar, Jumat (25/8), seperti dikutip dari sulselekspres.
Dia mengatakan pihaknya akan bersegera menempuh jalur hukum dan membawa permasalahan ini hingga ke FIFA.
“Langkah hukum akan kita lakukan baik secara perdata gugatan ke pengadilan, ke pihak-pihak yang bertanggungjawab pak Munafri Arifuddin, termasuk Sadikin Aksa dan Bosowa Group,” tandas Agus.
“Akan melaporkan ini ke FIFA agar FIFA memberikan sanksi kepada pengurus atau manajemen PSM. Jadi kita akan lakukan secara paralel gugatan ke FIFA dan ke pihak kepolisian,” tambahnya.
Dia juga menyampaikan kepada masyarakat bahwa menyangkut hal ini benar-benar tidak ada kaitannya dengan mempermalukan PSM.
Kata Agus Amri, ia mencintai PSM dan mempertanyakan soal kredibilitas kepada mereka yang mengurusinya.
“Pada kesempatan ini juga saya ingin mendisclaimer bahwa benar-benar tidak ada maksud kita untuk mempermalukan PSM,” terang Lawyer kondang itu di kanal YouTube PSM Mania, Jumat (25/8).
“Apakah kita akan terus mengulang hal seperti ini? Menyerahkan PSM di bawah pengurusan orang-orang yang, katakanlah, tidak berkompeten? Jadi ini serangan bukan ke PSM-nya, tetapi yang kebetulan ngurusi PSM beberapa waktu lalu,” terangnya.
Sebelumnya, total utang manajemen PSM Makassar ke Erisoya adalah Rp14,9 miliar.
Namun, beberapa telah dibayar melalui proses penyecililan hingga akhirnya tersisa Rp5,6 miliar. (*)
Komentar