Bontang — Kota Bontang tengah menghadapi tantangan serius terkait pemenuhan kebutuhan air baku. Krisis air bawah tanah dan keringnya sumber air bor menjadi masalah yang mendesak untuk segera diatasi.
Dalam upaya mencari solusi, Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang merencanakan pemanfaatan air dari bekas lubang galian tambang atau void PT Indominco Mandiri (IMM) sebagai sumber air baku baru bagi masyarakat.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bontang, Andi Faizal Sofyan Hasdam, mengakui bahwa situasi krisis air bawah tanah yang dialami Bontang memang sangat kritis.
“Memang air bawah tanah kita sudah dalam kondisi krisis, dan banyak sumber air bor yang telah kering, sehingga perlu alternatif,” ungkapnya, Senin (15/7/2024) lalu.
Rencana pemanfaatan air bekas tambang ini pun disebut Andi Faiz telah melalui tahapan kajian dan menunjukkan hasil yang cukup baik.
“Hasil analisa laboratorium di provinsi menunjukkan bahwa kandungan air dari void tambang tersebut tidak bermasalah. Saya rasa itu layak digunakan, apalagi ditengah krisis air di Bontang yang kian mendesak kebutuhannya ini,” timpalnya.
Namun, meskipun hasil analisis laboratorium menunjukkan bahwa air tersebut aman, Faizal menekankan perlunya kajian tambahan untuk memastikan keselamatan dan kualitas air bagi masyarakat.
“Pemkot Bontang harus bisa meyakinkan masyarakat bahwa air ini memang layak dikonsumsi. Ada banyak kabar yang berkembang di masyarakat bahwa air tambang tidak layak digunakan. Oleh karena itu, jika hasil kajian lebih lanjut menunjukkan bahwa air tersebut aman, Pemkot harus memberikan kepastian kepada masyarakat,” tegasnya.
Diketahui, Rencana pemanfaatan air dari void tambang ini memicu berbagai tanggapan dari masyarakat yang khawatir akan potensi dampak negatif dari penggunaan air tambang, meskipun hasil analisa laboratorium awal menunjukkan bahwa air tersebut aman.
Maka itu, Pemkot Bontang diharapkan dapat melakukan sosialisasi yang komprehensif dan terbuka terkait rencana ini. Masyarakat perlu diberikan informasi yang jelas dan mudah dipahami tentang proses kajian, hasil analisis, serta langkah-langkah mitigasi yang akan diterapkan untuk mengatasi potensi risiko. Kepercayaan masyarakat hanya dapat dibangun melalui komunikasi yang jujur dan transparan. (Adv)
Komentar