KUTIM– Kabupaten Kutai Timur (Kutim) memiliki potensi besar untuk mengembangkan ekonomi daerah, terlebih dengan statusnya sebagai salah satu daerah penyangga Ibu Kota Negara Nusantara. Namun, ada beberapa penghambat yang menghalangi pertumbuhan ekonomi daerah ini.
Anggota Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Pandi Widiarto, menyampaikan pandangannya terhadap penghambat pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut.
Menurut Pandi, belum adanya bandar udara (Bandara) dan pelabuhan di Kutim menjadi salah satu faktor peningkatan ekonomi Kutim.
Ia menyebut, pembangunan bandara dan pelabuhan akan memberikan dampak besar bagi kemajuan daerah dan meningkatkan konektifitas ekonomi antar daerah masuk ke Kutim.
“Ketika bandara dan pelabuhan ini terwujud, pertumbuhan dan perkembangan ekonomi akan sangat pesat. Masyarakat kita yang merantau juga bisa lebih mudah untuk balik kampung,” kata Pandi, saat ditemui Rabu (06/11/2024) di Kantor DPRD Kutim.
Selain pembangunan bandara dan pelabuhan, Pandi juga menyoroti pentingnya perbaikan infrastruktur jalan dan fasilitas umum lainnya.
Peningkatan kualitas jalan dan sarana pendukung akan semakin memperlancar konektivitas antar daerah dan mendukung pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.
“Terkait infrastruktur jalan, pasti akan kita perbaiki semua, termasuk fasilitas-fasilitas umum lainnya,” terangnya.
Selain itu, Pandi juga menyampaikan bahwa salah satu prioritas utama dalam pembangunan adalah menciptakan lapangan pekerjaan dan mengembangkan ekonomi kreatif di Kutim.
Pandi ingin, target ini akan membuka banyak peluang kerja bagi generasi muda dan mendorong keberagaman sektor ekonomi. (adv)
Komentar