Bontang — Di tengah meningkatnya kasus kebakaran di Kota Bontang, Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bontang, menyoroti urgensi tindakan pencegahan dan penanggulangan yang lebih efektif.
Diungkapkan Faisal, maraknya kebakaran yang terjadi di Kota Bontang didominasi daerah padat penduduk.
Dari data menunjukkan bahwa dari Januari hingga Juni 2024, telah terjadi 88 insiden kebakaran, termasuk 14 kebakaran rumah di pemukiman padat penduduk.
Maka itu, Ia menyarankan perlunya tindakan antisipasi dini, meskipun kebakaran adalah kejadian yang tidak bisa diprediksi kapan akan terjadi.
“Pemkot Bontang perlu mengambil langkah proaktif dengan mengadakan pelatihan penanggulangan dan kesiapsiagaan kebakaran bagi masyarakat,” ujarnya, Jumat (19/7/2024).
Menurutnya, langkah ini akan memberikan warga pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menangani kebakaran, sehingga bisa mengurangi risiko korban jiwa serta meminimalisir kerugian materi yang besar.
“Intensitas kebakaran yang cukup tinggi di Kota Bontang menuntut adanya kesiapan yang lebih baik dari masyarakat. Masyarakat harus memiliki wawasan dan pengetahuan yang memadai dalam menghadapi situasi darurat kebakaran,” timpalnya.
Adapun, pelatihan antisipasi dini ini mencakup teori pencegahan kebakaran, penggunaan alat pemadam api ringan (APAR), hingga simulasi penanggulangan kebakaran.
“Setelah mempelajari teori, peserta pelatihan diharapkan dapat mempraktikkannya sehingga mampu mengaplikasikan pengetahuan tersebut di lapangan. Tidak hanya di kalangan anak muda, tetapi juga harus melibatkan masyarakat umum,” tandasnya. (Adv)
Komentar