TEKAPEKALTIM — Memasuki trimester keempat tahun anggaran (TA) 2023, realisasi belanja Kota Bontang masih berada di bawah angka 50 persen.
Hal ini membuat khawatir Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bontang, Agus Haris, terkait akan terjadinya Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (SILPA).
Karena itu, dia meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang untuk segara mempercepat belanja daerah sehingga anggaran di penghujung 2023 bisa terserap sepenuhnya.
Disayangkan Agus, harusnya di bulan November realisasi anggaran sudah mencapai 80 persen agar bulan Desember bisa dipercepat lagi sisanya. Akan tetapi, kenyataannya baru mencapai 40 persen.
“Kami (DPRD) Bontang, maunya pada November serapan anggaran ini sudah mencapai di titik 80 persen namun masih berada di angka 40 persen” terangnya, Kamis (23/11) kemarin.
Para legislator Bontang, ungkap Agus, sebenarnya sudah mempertanyakan hal ini kepada pejabat Pemkot Bontang, lantaran ada beberapa pekerjaan yang belum pencairan anggaran.
Nantinya, apabila serapan ini tidak dipercepat, maka akan terjadi SILPA, berdasarkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) perubahan.
“Jumlah anggarannya pun mencapai 2.532.272.667.551, sementara sisa anggaran yakni 1,5 triliun,” ungkapnya.
Angka ini diambil dari 31 OPD, yakni Sekretariat Daerah (Setda), Sekretariat DPRD (Setwan), dan juga Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Taman Husada.
Untuk itu, Agus Haris meminta kepada kepala daerah untuk terus mengoptimalkan kinerja OPD dalam penyerapan anggaran.
Berkat komitmen percepatan ini, beberapa program pun terlaksana di akhir tahun, mulai pengadaan motor Rukun Tetangga (RT), pembagian laptop untuk sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), serta kenaikan insentif ketua RT dan penggiat agama. (Adv/Dprdbontang)
Komentar