TEKAPE KALTIM

Jendela Informasi Kita

Sarkowi Dorong Penguatan Penyuluh untuk Dukung Ketahanan Pangan di Kaltim

Anggota komisi IV DPRD Kaltim, Sarkowi V Zahry.(TEKAPEKALTIM/Raf).

TEKAPEKALTIM – Dorongan untuk menjadikan sektor pertanian sebagai pilar ketahanan pangan Kalimantan Timur tak akan tercapai jika pemerintah hanya mengandalkan semangat para petani tanpa membangun sistem pendukung yang memadai.

Hal ini disampaikan Anggota komisi IV DPRD Kaltim, Sarkowi V Zahry, yang menyoroti lemahnya dukungan terhadap penyuluh pertanian lapangan (PPL) sebagai ujung tombak peningkatan produktivitas.

Menurut Sarkowi, selama ini petani di daerah sudah menunjukkan komitmen tinggi dalam mengelola lahan dan mempertahankan produktivitas, meski dengan keterbatasan alat, akses modal, hingga ketidakpastian harga panen.

Namun, upaya tersebut belum ditopang oleh kehadiran negara secara nyata, terutama melalui fungsi penyuluhan pertanian yang dinilainya masih jauh dari ideal.

“Tidak bisa kita harapkan sektor pertanian berkembang hanya dengan semangat petani. Yang dibutuhkan sekarang adalah sistem pendampingan yang kuat dan terus-menerus. PPL harus benar-benar hadir di lapangan, bukan hanya di atas kertas,” ujar Sarkowi, Minggu (15/6/2025).

Ia menekankan bahwa penyuluh pertanian seharusnya berperan aktif dalam mendampingi petani dari hulu ke hilir mulai dari perencanaan tanam, teknik budidaya, hingga manajemen hasil panen.

Namun realitasnya, kata dia, jumlah PPL di lapangan masih terbatas, belum merata, dan tidak jarang terjebak pada tugas administratif belaka.

Lebih jauh, Sarkowi menilai bahwa revitalisasi peran PPL harus menjadi prioritas dalam agenda kebijakan pertanian pemerintah daerah.

Tanpa penyuluh yang kompeten dan aktif mendampingi, petani akan kesulitan mengakses teknologi, inovasi pertanian terbaru, maupun solusi terhadap tantangan teknis yang dihadapi sehari-hari.

“Kalau petani dibiarkan bergerak sendiri, lalu untuk apa ada struktur pendukung seperti dinas pertanian? Pemerintah harus hadir dengan solusi, bukan hanya program seremonial,” tegasnya.

Ia pun mendorong Pemprov Kaltim untuk mengalokasikan anggaran khusus bagi penguatan kapasitas dan distribusi PPL hingga ke desa-desa.

Selain pelatihan berkelanjutan, Sarkowi menyarankan adanya evaluasi menyeluruh terhadap efektivitas kinerja penyuluh yang selama ini lebih banyak bersifat administratif ketimbang fungsional.

“Penyuluh harus menjadi mitra strategis petani di lapangan. Tanpa itu, segala target swasembada atau ketahanan pangan hanya akan jadi jargon,” pungkasnya. (ADV DPRD KALTIM/Raf)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini