TEKAPEKALTIM — Belum lama ini, Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Kabupaten Berau menggelar Lomba Kuliner Khas Berau, Sabtu (18/11) di Halaman Kantor Bupati Berau.
Mengangkat tema “Lomba Kuliner Khas Berau (Ancur Paddas) dan Kuliner Olahan Ikan dalam Rangka Melestarikan Kearifan Lokal Berau Melalui Kuliner Bagi Pelaku Ekraf”, acara ini di buka secara langsung oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Berau, Muhammad Said mewakili Bupati Berau Sri Juniarsih Mas.
Bagi kamu yang belum tahu, ancur paddas merupakan makanan khas yang berasal dari Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Namun selain itu ada pula makanan khas unik lainnya yakni puncak rasul.
Dua makanan khas Kabupaten Berau itu hampir tidak pernah absen pada setiap kegiatan upacara adat. Hal itu karena kedua kuliner itu sudah menjadi hal yang wajib untuk selalu disajikan sejak zaman kerajaan.
Pasalnya, dua makanan khas itu punya makna tersendiri bagi masyarakat Bumi Batiwakkal itu.
Ancur paddas, dilihat dari namanya mempunyai arti bubur pedas. Memang benar rasa bubur yang satu ini terasa sedikit pedas. Ancur paddas dikenal sebagai makanan khas Suku Banua sejak tahun 1600-an atau abad ke-17. Dulunya, kuliner itu selalu disajikan sebagai makanan ringan untuk menjamu para tamu di Keraton Kesultanan Berau, Kalimantan Timur.
Untuk membuat makanan ini, bahan yang diperlukan yaitu beras, tudai atau kerang, buah labu, air, minyak goreng, daun singkil, jaung, udang kering, dan sayur mayur. Adapun bumbu yang dipakai adalah bawang merah, bawang putih, serai, jahe atau pamaddas, laos, kunyit, ketumbar, merica, kemiri, dan garam.
Sementara, makanan khas Berau yang tak kalah populer bila momen kegiatan istimewa tiba adalah kue puncak rasul.
Memiliki makna filosofis, puncak rasul sejak zaman kerajaan kue merupakan menu wajib berbagai acara syukuran dan keagamaan.
Jenis kuliner ini berbahan dasar nasi ketan yang dibentuk kerucut menjulang ke atas. Namun berbeda dengan nasi tumpeng, puncak rasul memiliki berbagai warna yang masing-masing memiliki filosofi tersendiri. Di atas puncak rasul, terdapat sebutir telur ayam kampung yang dimaknai sebagai jabatan manusia tertinggi yakni Nabi Muhammad SAW.
Demikianlah penjelasan singkat dua kuliner khas Kalimantan Timur tepatnya Kabupaten Berau, yang selalu disuguhkan setiap tahun dalam momen-momen perayaan penting nan besar. (*/adv/dispar)
Komentar