TEKAPEKALTIM — Sejumlah warga melayangkan keluhannya kepada Wali Kota Samarinda, Andi Harun.
Pasalnya, pelayanan air dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) tidak terdistribusi dengan baik.
Tak hanya itu, keluhan tersebut menyoal ketersediaan air bersih di beberapa kawasan yang sulit untuk diakses.
Wilayah seperti Simpang Pasir, Sempaja Utara, Palaran, AW Sjahranie, Air Hitam, dan KS Tubun dilaporkan mengalami matinya distribusi air PDAM selama beberapa hari terakhir.
Meskipun warga mengaku telah membayar tagihan air PDAM secara tertib di tiap bulannya, akan tetapi warga masih menghadapi kesulitan mendapatkan pasokan air yang memadai.
Beberapa laporan bahkan membeberkan bahwa air tidak mengalir selama satu minggu, dan saat mengalir, hanya berlangsung selama 2-3 hari, itu pun sebagiannya bercampur dengan lumut.
Menanggapi persoalan tersebut, Wali Kota Samarinda Andi Harun sampaikan permintaan maaf dan pengertian warga mengenai ketidaknyamanan yang dialami.
Hal ini terjadi, kata Andi Harun, akibat proyek pembangunan drainase yang sedang berlangsung. Karena Pemerintah Kota Samarinda saat ini tengah fokus pada penanganan banjir, sehingga proyek drainase diperlukan di sejumlah titik rawan banjir.
“Selain mengganggu kenyamanan pengguna jalan, perbaikan drainase juga berdampak pada pelayanan distribusi PDAM,” ujar Wali Kota Andi Harun, seperti dilansir dari persepsinews, Selasa (26/9).
Dirinya meminta pengertian warga terkait berhentinya untuk sementara pasokan air PDAM di sejumlah titik pemukiman.
Harun menjelaskan, proyek drainase ini dilakukan untuk kepentingan bersama dalam mengatasi masalah banjir di Kota Tepian.
“Kami memohon maaf dan berharap warga dapat memaklumi situasi ini, karena ini untuk kepentingan bersama dan akan membantu mengurangi dampak banjir di Samarinda,” imbuhnya. (*)
Komentar