TEKAPEKALTIM.co — Beberapa bulan terakhir Presiden Joko Widodo (Jokowi) sambangi beberapa tokoh politik di Indonesia.
Melihat fenomena itu analis politik Rocky Gerung pun angkat bicara soal kepentingan Jokowi yang terlihat begitu aktif di berbagai wilayah.
Bersamaan dengan itu, isu seputar anak Jokowi, Gibran, diperkirakan dapat dimasukkan dalam bursa bakal wakil calon presiden (bacawapres), terutama saat desas-desusnya ingin dipasangkan dengan Prabowo Subianto.
Rocky Gerung pun memberi komentar bahwa memang posisi Jokowi akan aman bila anaknya ditempatkan sebagai calon wakil presiden.
“Kita akhirnya lakukan semacam dugaan yang mendekati kepastian bahwa Pak Jokowi hanya merasa aman pada akhirnya bila Gibran itu jadi calon bagi presiden dimanapun dia ditempatkan,” ujar Rocky disadur dari kanal Youtube Rocky gerung official, Senin (28/8).
“Jadi tetap itu intinya, yang udah kita dalilkan, Gibran itu adalah proxy terakhir dari Jokowi. Jokowi mungkin masih percaya Erick Thohir, atau Erlangga untuk jadi wakil presiden tetapi pada akhirnya dia harus cari KOL yang paling tinggi yaitu anaknya sendiri,” tambahnya dengan tegas.
Rocky juga menganalisa bahwa Jokowi telah menjebak dirinya sendiri ke dalam apa yang disebut sebagai politik dinasti.
Menurut dia, perilaku tersebut dilakukan lantaran adanya kecemasan Jokowi menyangkut ketidakpastian posisinya usai pemilu 2024 mendatang.
“Jadi itu intinya…satu-satunya penjamin adalah dari keluarga dia sendiri. Itu masuk akal, walaupun nantinya dibantah, ya enggak begitu, oke silahkan bantah. Tetapi kita mesti punya pegangan-pegangan etis untuk mengatakan bahwa presiden Jokowi akhirnya menjebakkan dirinya ke dalam politik dinasti tu,” ucap Rocky.
“Yang lain iya, tapi yang lain tidak di dalam kapasitas seperti sekarang, yaitu karena ketakutan, karena ketidakpastian, bahwa nasib politiknya setelah 2024 itu penuh dengan tanda tanya,” imbuhnya.
Akhirnya, kata Rocky, “Pak Jokowi pasang tanda seru (untuk memilih) Gibran. Ya ini lepas dari soal-soal kapasitas ya, ini kita cuman mau lihat bahwa bagaimana pak Jokowi akhirnya hanya punya satu peralatan yaitu anaknya sendiri.” (*)
Komentar