TEKAPEKALTIM — Orang nomor satu Kota Tepian Andi Harun geram saat menanggapi sikap Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Fahmi Prima Laksana yang dinilai baper atas tindakan Andi Harun.
Walikota Samarinda itu membeberkan, bapernya Fahmi berawal dari penyegelan lahan di area eks lapangan sepak bola Voorfo, yang berada di Jalan Letjen Soerapto itu, rencananya bakal dibangun sarana olahraga (mini soccer) oleh Pemprov Kaltim. Sebab memang lahan tesebut adalah aset daerah Pemprov Kaltim.
Akhirnya, kata Andi Harun, dia mendapatkan laporan terkait enggannya Pemprov, dalam hal ini kepala BPKAD, untuk memberi bantuan kepada Kota Samarinda.
“Dengar-dengar Kepala BPKAD Kaltim baper gara-gara saya segel lapangan Voorfo. Terus ngomongnya sembarangan keluar, selama tidak dibuka segelnya saya tidak akan bantu Pemerintah Kota. Ngomongan pejabat macam apa itu? Saya sudah cari panggung untuk menyampaikan ini,” tegas Andi Harun yang tampak kesal dalam video yang beredar, Jumat (24/11) kemarin.
Andi Harun pun menegaskan dan memberi penjelasan mengapa dilakukan penyegelan. Dirinya membeberkan bahwa rencana pembangunan itu sama sekali tidak selaras dengan pembenahan Kota Tepian, khususnya proyek penanganan banjir yang dicanangkan oleh Pemkot Samarinda.
Dikemukakannya, bahkan Pemkot Samarinda telah mengeluarkan banyak anggaran untuk penanganan tersebut, dan di kawasan itu ada banyak yang perlu terlindungi dari banjir. Termasuk, kata dia, adalah masjid dan rumah sakit.
“Kita setengah mati dan menghabiskan banyak uang menangani Sutomo, Ruhui Rahayu, Simpang Empat Sempaja dan termasuk pembangunan, tiba-tiba ada kegiatan yang bisa mereduksi dan bisa mengembalikan kembali banjir,” kata Harun dengan tegas. (*)
Komentar