TEKAPEKALTIM — Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) angkat bicara usai deklarasi pasangan bakal calon presiden (Bacapres) Anies Baswedan dan bakal calon wakil presiden (Bacawapres) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, Sabtu (3/9).
Pasalnya, dalam deklarasi tersebut Cak Imin mengaku bahwa dirinya kini sudah mendapatkan dukungan dari banyak pihak tidak kecuali para sesepuh organisasi terbesar di Indonesia itu.
“Kalau soal sikap, sudah saya sebutkan berulang kali. Saya tegaskan sekali lagi di sini bahwa tidak ada calon atas nama NU,” tandas Yahya disadur dari TV NU, Sabtu (3/9).
“Jadi kalau ada calon, itu di atas nama kredibilitasnya sendiri, kapasitasnya sendiri, track recordnya sendiri, dan seterusnya, tidak ada atas nama NU,” tegasnya.
Yahya juga menyatakan bahwa tidak boleh ada klaim atas nama NU sekaitan dengan Pilpres mendatang.
Alasannya, kata Gus Yahya, Pilpres tak pernah dibicarakan di PBNU karena perbincangan tersebut bukan wilayah NU.
“Kalau ada klaim bahwa kyai-kyai PBNU (menyatakan sikap), tidak pernah ada pembicaraan di dalam PBNU mengenai calon sama sekali. Selama ini sama sekali tidak pernah ada pembicaraan di PBNU tentang calon-calon Presiden karena itu di luar domain kami sebagai organisasi keagamaan,” tegas ketum PBNU.
“(Melalui) domain partai politik silakan, dan silakan berjuang untuk mendapatkan kepercayaan rakyat, tapi saya ulangi sekali lagi tidak ada calon atas nama NU,” tambahnya. (*)
Komentar