oleh

DKP Kaltim Komitmen Hilangkan Ilegal Fishing, Musnahkan Sejumlah Alat Tangkap yang Merusak Lingkungan

TEKAPEKALTIM — Terhitung dalam tiga tahun terakhir, sejak tahun 2021-2023 didapati beragam kasus illegal fishing berupa penangkapan ikan dengan alat tangkap terlarang, seperti penyetruman, pengeboman, hingga menggunakan jaring trawl.

Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalimantan Timur (DKP Kaltim) pun melakukan pemusnahan sejumlah barang bukti, dari adanya kegiatan penangkapan ikan dengan alat terlarang yang tidak ramah lingkungan itu.

Sejumlah alat yang disita dan dimusnahkan tersebut di antaranya jaring trawl dan perlengkapan selam seperti kompresor, yang diamankan terkait adanya kegiatan penyelaman dan pengeboman menggunakan potassium oleh nelayan di Batu-batu, Gunung Tabur, Kabupaten Berau.

Kepala DKP Kaltim, Irhan Mukmaidy mengatakan hasil penemuan alat dari aktivitas illegal fishing ini didapatkan dari hasil operasi pengawasan yang rutin telah diadakan.

DKP Kaltim pun berkomitmen untuk selalu bertindak tegas pada para pelaku illegal fishing. Demikian kata Irhan usai memimpin pemusnahan barang bukti, Senin (27/11).

“Kegiatan operasi pengawasan ini rutin kami lakukan. Selain tegas menindak pelaku sesuai dengan regulasi yang berlaku, kami juga secara kontinyu memberikan edukasi dan pembinaan kepada para Nelayan hingga pemuda-pemuda lokal setempat, di seluruh kabupaten/kota akan bahayanya menggunakan alat tangkap yang sifatnya merusak lingkungan,” terangnya.

Irhan yang pagi itu didampingi Sekretaris Saharuddin dan Kepala Bidang Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Eko Kurniawan juga turut menjelaskan upaya ini juga dalam rangka implikasi kebijakan ekonomi biru yang tengah dikedepankan.

Kelima kebijakan itu antara lain perluasan kawasan konservasi laut, penangkapan ikan terukur berdasarkan kuota, pengembangan budidaya laut pesisir dan darat yang berkelanjutan, pengelolaan dan pengawasan pesisir dan pulau-pulau kecil, serta pengelolaan sampah plastik di laut melalui gerakan partisipasi Nelayan.

“Untuk merealisasikan ini tentu kita tidak bekerja sendiri, di masyarakat telah terbentuk Kelompok Masyarakat Pengawas Perikanan yang aktif menginformasikan dugaan terjadinya pelanggaran,” katanya.

“Kelompok ini dibentuk dari para tokoh masyarakat sekitar yang memiliki kesadaran akan pentingnya kelestarian sumber daya kelautan dan perikanan,” sambungnya.

Dengan adanya pemusnahan sejumlah alat tersebut, diharapkan dapat menjadi peringatan serius bagi para pelaku illegal fishing. Tindakan tegas ini merupakan langkah konkret dalam menjaga keberlanjutan sumber daya kelautan dan perikanan.

Pemusnahan alat tangkap terlarang ini pun, bukan hanya sebagai penindakan, tetapi juga sebagai langkah untuk menciptakan ekosistem laut yang sehat dan berkelanjutan. (agu/adv/diskominfokaltim)

Komentar