DPRD Kaltim Tekankan Pembangunan Harus Sejalan dengan Daya Dukung Alam

TEKAPEKALTIM – Laju pembangunan di Kalimantan Timur (Kaltim) yang kian masif seiring dengan rencana pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) menimbulkan kekhawatiran serius soal dampaknya terhadap lingkungan.

Ketua DPRD Kaltim, Hasanuddin Mas’ud, mengingatkan bahwa euforia pembangunan tidak boleh mengaburkan kewajiban menjaga keseimbangan ekologis.

Dalam pandangannya, arah pembangunan Kaltim saat ini berada di persimpangan penting: memilih antara pertumbuhan yang gegabah atau pembangunan yang bijak dan berkelanjutan.

“Jika pembangunan hanya dikejar demi target jangka pendek tanpa memperhatikan daya dukung lingkungan, maka yang kita wariskan nanti bukan kemajuan, tapi krisis,” ujarnya, Sabtu (10/5/2025).

Hasanuddin menilai bahwa sejumlah proyek strategis, termasuk yang berkaitan dengan pengembangan kawasan IKN, masih kurang menunjukkan komitmen kuat terhadap pelestarian lingkungan.

Ia menegaskan bahwa pembangunan sejati bukan hanya soal membangun infrastruktur, tetapi juga tentang memastikan bahwa alam tetap mampu menopang kehidupan di masa depan.

Ia pun menggarisbawahi pentingnya menempatkan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) sebagai instrumen utama dalam perencanaan, bukan sekadar formalitas.

“AMDAL harus ditegakkan secara substantif, bukan administratif. Jika tidak, maka kita hanya menunda masalah yang lebih besar,” jelasnya.

Menurutnya, keberlanjutan harus menjadi prinsip utama dalam setiap kebijakan pembangunan di Kaltim, terlebih dengan statusnya sebagai lokasi strategis nasional.

Ia juga mendorong pemerintah daerah untuk memperkuat sistem pengawasan terhadap proyek-proyek besar, terutama yang dijalankan oleh sektor swasta.

Seruan ini, kata Hasanuddin, menjadi pengingat bahwa Kaltim tidak boleh mengorbankan masa depan hanya demi ambisi pembangunan jangka pendek. Pertumbuhan harus berjalan seiring dengan upaya menjaga kelestarian lingkungan. *RAF (ADV DPRD KALTIM)