oleh

Belum Banyak Dijamah Wisatawan, Telusuri Keindahan Air Terjun Jantur Inar di Kubar Kaltim

TEKAPEKALTIM — Kalimantan Timur (Kaltim) banyak memiliki destinasi wisata alam yang sangat indah. Mulai dari destinasi Pantai, Gunung, Sungai hingga air Terjun ada di Kaltim.

Salah satu destinasi wisata alam yang indah adalah Air Terjun Jantur Inar. Destinasi ini terletak di Kabupaten Kutai Barat (Kubar) Kaltim

Air terjun tersebut mempunyai ketinggian hingga 30 meter. Air terjunnya belum banyak dijamah wisatawan sehingga mempunyai keindahan yang asri dan bersih.

Saat wistawan mengunjunginya akan melihat lumut-lumut yang menempel di bebatuan dan tumbuhan liar. Tidak jauh dari lokasi air terjun ini juga terdapat deretan air terjun yang lain di Kampung Dempar, Nyuatan.

Jika berangkat dari pusat Kota Sendawar, wisatawan akan membutuhkan waktu sekitar 30 menit. Saat wistawan sudah berada di Kecamatan Nyuatan akan menemui petunjuk arah menuju ke lokasi air terjun.

Wisatawan harus melanjutkan perjalanan kurang lebih 400 meter dengan jalan kaki untuk tiba ke lokasi. Sementara itu untuk bisa ke dasar air terjun harus menuruni anak tangga sekitar 200 meter dengan jarak 20 cm antar tangga.

Air terjun yang masih asri, segar dan bersih ini berada di Kampung Termula, Nyuatan Kubar. Jika wistawan merasa kebingungan untuk menuju ke lokasi bisa menggunakan bantuan Google Maps. Pastikan telah mengatur mode kendaraan yang digunakan. Sehingga tidak menyasar ke tempat lain.

Keberangkatan dari kota bisa menggunakan kendaraan mobil ataupun sepeda motor. Kondisi akses jalan untuk menuju ke Kampung Termula ini sudah aspal dan bagus.

Wisatawan akan membutuhkan waktu perjalanan kurang lebih 1 jam dengan keberangkatan dari pusat Kota Sendawar. Untuk menuju ke lokasi air terjun kamu harus melanjutkan perjalanan dengan jalan kaki yang melewati anak tangga hingga 200 meter.

Asal Mula Nama Air Terjun Jantur Inar

Sebenarnya air terjun ini bermula dari kisah hidup Inar yang dirundung dengan kepedihan dan duka lara. Hingga pada akhirnya hidup Inar berakhir di air terjun dan diabadikan menjadi nama air terjun tersebut.

Pada saat penjajahan Belanda di Kalimantan atau Borneo terdapat Tumenggung Ngaroh. Ia mempunyai gelar setia raja yang memiliki 8 anak. Dari 8 anak yang dimiliki oleh Tumenggung Ngaroh, anak sulungnya Krongo menikah dengan Kudus. Mereka tinggal di Lamin Temula dan mempunyai anak Ragent. 

Kemudian Ragent melahirkan 4 anak yakni Ayus, Lejiu, Gunung dan Inar menjadi putri bungsunya. Sehingga Inar adalah cicit dari Tumenggung Ngaroh. Setelah Inar seharian bekerja sebagai umbi keladi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari di dalam ranjang rotan besar. Ia istirahat di tepian puncak air terjun untuk melepas lelah.

Namun di keheningan itu Baras, suaminya marah-marah dan mengeluarkan kata yang sangat keras. Ia menyesali hidupnya yang hina dengan kebutaan dan istrinya sakit-sakitan. Pada saat kemarahan Baras yang memuncak, tanpa berpikir panjang lagi ia mendorong istrinya. Inar jatuh dari puncak air terjun dari ketinggian 60 meter dan disusul oleh Baras yang tewas di tempat.

Akan tetapi, Inar tidak mati karena ditahan oleh kedatangan pelangi. Kemudian hilang secara gaib dan tidak ditemukan sampai sekarang, dari situlah air terjun dinamakan Jantur Inar. (tqm/adv/dispar)

Komentar