oleh

Hilirisasi Industri, Sekda Sri: Kunci Transformasi Ekonomi

TEKAPEKALTIM — Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur (Sekda Kaltim) Sri Wahyuni memberi apresiasi Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi (Disperindagkop) dan UKM Kaltim, yang menggelar Focus Group Discussion (FGD) Identifikasi Lahan dan Hilirisasi Industri di Kaltim.

“Kami juga mengapresiasi peserta dari kabupaten dan kota yang hadir mengikuti FGD. Ini tentu menjadi media yang sangat baik bagi kita untuk menyiapan transformasi ekonomi di Kaltim,” ungkap Sri saat membuka FGD di Hotel Harris Samarinda, Senin (20/11).

Ditambahkannya, komitmen untuk transformasi ekonomi itu sudah digaungkan, tidak hanya pemerintah provinsi, tapi juga kabupaten dan kota, karena memang sejauh ini sumber daya ekstraktif masih menjadi komponen tumpuan di dalam struktur ekonomi Benua Etam.

“Kaltim memang diinformasikan sebagai daerah kedua terbesar untuk penyumbang angka ekspor secara nasional setelah Provinsi Jawa Barat. Namun kalau kita lihat komponen ekspor itu didominasi oleh bahan ekstraktif (minyak, gas bumi) juga mineral,” paparnya.

Menurutnya, salah satu kunci dalam transformasi ekonomi adalah hilirisasi industri. Meskipun Kaltim ini, kata dia, relatif masih bertumpu pada sektor ekonomi yang bersifat ekstraktif.

“Bagaimana kemudian identifikasi lahan dan potensi untuk hilirisasi industri di Kaltim dan di masing-masing kabupaten kota itu bisa dipetakan dengan baik, kemudian disinergikan dengan rencana pengembangan industri yang sudah dituangkan Peraturan Daerah provinsi dan kabupaten/kota,” paparnya.

Pemetaan yang dilakukan menjadi masukan bagi pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota, terkait dukungan potensi hilirisasi di tiga daerah antara lain Balikpapan, Penajam Paser Utara (PPU) dan Samarinda.

Dikemukakan Sekda, selain tiga daerah ini, kawasan industri yang dinyatakan sebagai bagian dari super hub pengembangan ekonomi IKN adalah kawasan industri Buluminung di PPU, kawasan industri Kariangau Balikpapan, dan kawasan ekonomi khusus MBTK di Kutim.

“Enam area ini menjadi trigger bagi pengembangan hilirisasi di Provinsi Kaltim untuk mendukung Ibu Kota Nusantara,” jelasnya. (agu/adv/diskominfokaltim)

Komentar