oleh

Sekda Sri Wahyuni Beri Pemaparan Soal Manajemen Pembangunan kepada ASN

TEKAPEKALTIM — Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur (Sekda), Sri Wahyuni, memaparkan presentasi yang menginspirasi hadirin terkait manajemen pembangunan daerah berkelanjutan dalam sebuah webinar khusus untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkup Pemprov Kaltim, Selasa (14/11).

Dalam sesi tersebut, beliau mengungkapkan apresiasi kepada rekan-rekan dan jajaran yang berbagi konsep serta praktik baik menyangkut manajemen pembangunan daerah berkelanjutan.

Dalam kesempatan ini, Sri Wahyuni menyoroti beberapa aspek penting sehubungan dengan pembangunan berkelanjutan.

Pertama, pembangunan berkelanjutan harus merangkul aspek ekonomi, sosial dan budaya sambil tetap menjaga keseimbangan lingkungan. Kedua, pemanfaatan sumber daya alam harus bijaksana guna mendukung keberlanjutan lingkungan.

Mantan Kepala Dinas Pariwisata Kaltim ini juga mendorong melakukan refleksi pribadi dalam kegiatan sehari-hari, termasuk penggunaan energi.

Termasuk perencanaan perjalanan sebagai upaya kecil namun signifikan dalam mengurangi dampak karbon. Selain itu, perencanaan tata ruang daerah yang akan dibangun harus memperhatikan fungsi perlindungan ekosistem.

“Kegiatan pembangunan daerah juga merupakan upaya penyelamatan bumi. Sebagai contoh, sebagai aparat pemerintah, kita bisa memastikan ketepatan waktu datang, mematikan listrik dan air ketika meninggalkan kantor,” paparnya.

“Begitu juga dalam perjalanan, perencanaan yang baik akan mengurangi kebutuhan bolak-balik, sehingga mengurangi emisi karbon,” jelasnya Sekda.

Dalam konteks pemerintahan daerah, Sekda Sri menyoroti isu pemerataan, kesejahteraan, produktivitas dan keberlanjutan sumber daya alam.

Dia menekankan betapa pentingnya memastikan setiap kelompok memiliki akses yang sama dalam proses pembangunan, dengan fokus pada pengurangan kesenjangan dan peningkatan pendapatan.

Salah satu aspek penting yang ditekankan adalah konsep “Penta Heliks,” merujuk pada lima unsur krusial dalam merencanakan, mengimplementasikan, dan mengevaluasi pembangunan daerah yang berkelanjutan.

Kelima unsur tersebut melibatkan pemerintah daerah, masyarakat, akademisi, pelaku usaha dan media.

“Pentingnya melibatkan stakeholder internal dan eksternal dalam proses manajemen pembangunan. Karena dengan melibatkan pihak eksternal, seperti perusahaan, media, LSM dan masyarakat umum, dapat memberikan masukan berharga dan dukungan dalam mewujudkan program pembangunan daerah,” terang Sri.

Dengan paparan yang penuh semangat dan visioner, wanita berkaca mata ini memotivasi semua pihak terlibat untuk bersama-sama berkolaborasi dalam menciptakan pembangunan daerah yang berkelanjutan dan berdaya saing tinggi. Diharapkan, langkah-langkah konkrit akan diambil untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat Kaltim. (agu/adv/diskominfokaltim)

Komentar