TEKAPE KALTIM

Jendela Informasi Kita

Syarifatul Soroti Konektivitas Udara, Rute Baru di Berau Dinilai Strategis untuk Pariwisata

Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Syarifatul Syadiah. (TEKAPEKALTIM/Raf).

TEKAPEKALTIM —Kehadiran maskapai baru yang melayani rute dari dan ke Kabupaten Berau menandai titik terang dalam upaya memperkuat jaringan transportasi udara di Kalimantan Timur (Kaltim).

Langkah ini dianggap penting tidak hanya sebagai penambahan layanan penerbangan, tetapi sebagai pembuka jalan bagi percepatan pertumbuhan ekonomi dan pemerataan akses di wilayah pesisir.

Salah satu suara yang vokal mendukung pengembangan konektivitas ini datang dari anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Syarifatul Syadiah. Ia menyampaikan bahwa selama ini masyarakat Berau dihadapkan pada pilihan terbatas dalam moda transportasi udara. Tarif mahal akibat dominasi satu maskapai membuat mobilitas masyarakat terhambat dan menurunkan efisiensi layanan sosial maupun ekonomi.

“Ketika akses udara sangat terbatas, dampaknya langsung terasa pada kehidupan sehari-hari. Banyak warga yang akhirnya menempuh jalur darat berjam-jam lamanya, hanya demi menekan biaya,” ungkap Syarifatul pada Jum’at (2/05/2025).

Kehadiran Sriwijaya Air di rute Berau–Balikpapan–Makassar menjadi angin segar bagi warga. Tarif tiket yang semula mendekati Rp2 juta kini dapat diperoleh di kisaran Rp800 ribu. Syarifatul menilai penurunan harga ini sebagai hasil positif dari kompetisi sehat yang seharusnya terus didorong di sektor transportasi.

Namun ia mengingatkan bahwa kerja belum selesai. Perhatian serius dibutuhkan untuk memperluas konektivitas ke destinasi unggulan seperti Pulau Maratua. Saat ini, bandara di pulau tersebut hanya mampu melayani pesawat berkapasitas kecil, sehingga membatasi arus wisatawan yang ingin berkunjung.

“Kalau hanya enam sampai delapan penumpang sekali terbang, tentu tidak sebanding dengan potensi wisata yang kita miliki di Maratua. Perlu ada solusi jangka panjang agar pulau ini bisa diakses lebih mudah dan terjadwal,” katanya.

Menurutnya, akses transportasi bukan hanya soal kenyamanan, tetapi menyangkut strategi besar dalam pengembangan wilayah. Infrastruktur udara yang memadai akan mempercepat waktu tempuh, memperluas promosi pariwisata, serta menarik lebih banyak investor ke kawasan terpencil.

Sebagai langkah konkret, DPRD Kaltim bersama Dinas Perhubungan akan melakukan kunjungan langsung ke Maratua. Tujuannya adalah memetakan hambatan yang selama ini menghambat optimalisasi jalur udara dan merumuskan kebijakan berbasis fakta lapangan.

Syarifatul berharap ke depan, strategi pengembangan sektor wisata tidak lagi terjebak pada wacana belaka. Ia menekankan bahwa konektivitas adalah fondasi, bukan pelengkap.

“Kalau kita ingin wisata tumbuh, maka aksesnya harus dipastikan dulu. Transportasi udara yang murah dan teratur akan menjadi pintu masuk bagi pertumbuhan ekonomi pesisir yang lebih berkelanjutan,” pungkasnya. *Raf (ADV DPRD KALTIM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini